"Pintu masuk ini, di zaman kita jauh terkubur di dalam tanah," jelas Amanda.
"Kalau begitu, sesungguhnya piramida-piramida ini lebih tinggi daripada yang kita lihat di zaman kita," kata Herman. Amanda mengangguk membenarkan kesimpulan Herman.
"Biasanya Ibin Tuk terbuka untuk umum setiap hari kecuali untuk waktu-waktu istimewa seperti saat ini. Kita bisa bebas masuk karena penjaga akan mengira kita sedang kontrol persediaan logistik di sini."
Amanda menyapa dua orang sekuriti yang berjaga di pos pintu masuk. Kedua sekuriti mengenali Amanda lalu membalas sapaan Amanda dan membiarkan Amanda dan Herman masuk.
Setelah melewati pintu masuk, Amanda mengajak Herman melangkahkan kaki ke atas sebuah troli.
Â
Troli berbentuk cakram mengapung bersama troli-troli lainnya yang terletak di tempat itu.
Troli yang diinjak oleh kedua kaki Amanda dan Herman ada tiang untuk pegangan dan berfungi untuk mengarahkan laju troli.
Herman ikut saja kemana Amanda mengarahkan troli karena sudah mahir menggunakan kendaraan itu.
"Untuk ada troli anti gravitasi," ujar Herman.
Bisa dibayangkan bila area seluas Ibin Tuk dilakukan berjalan kaki saja akan butuh waktu berapa hari? belum capeknya, pikir Herman.
Di sepanjang koridor yang panjangnya mencapai ratusan meter setiap didindingnya dipahat sebagai sebuah relief.