Mohon tunggu...
Handi Yawan
Handi Yawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi & Kreator Komik

Tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Piknik ke Negeri Piramid #7

11 Januari 2020   13:04 Diperbarui: 11 Januari 2020   13:16 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover oleh Handi Yawan & Ipank Draw

Amanda tidak habis pikir.

"Apa penyebab Pangeae ini akan dibanjiri air laut dari selatan?" tanya Amanda meminta alasan.

Akhirnya Amanda dan Herman malam ini melanjutkan obrolan yang tempo hari tertunda.

"Coba pikir," pinta Herman. "Bintang utara itu seharusnya Orion, tetapi faktanya itu adalah Lyra. Jadi ada pergeseran posisi bumi!"

"Tapi pergeseran posisi bumi akibat presisi orbit bumi itu sendiri. Gak mungkin sampai mengakibatkan air laut yang jauh di selatan mengalir sampai ke utara ini!"

"Ya, tetapi kata Prof. Marwan tentu saja pergeseran kutub ini tidak terjadi berabad-abad akibat presisi orbit bumi yang lintasannya sudah permanen.
Katanya pula pergeseran ini sangat mendadak dan bukan akibat presisi yang membutuhkan waktu ribuan tahun!"

"Kalo begitu, apa yang menyebabkan kutub utara berpindah dari tempat ini ke Artik?" Tanya Amanda.

"Entahlah..." jawab Herman. "Prof. Marwan hanya bilang hal ini berkaitan dengan seekor Naga dari langit!"


"Hah, kok sains dihubung-hubungkan dengan mitos?"

"Walaupun Prof. Marwan sendiri tidak tahu, tetapi setiap peradaban bangsa-bangsa kuno di berbagai penjuru dunia memiliki memori kolektif yang sama tentang lenyapnya nenek moyang mereka akibat kedatangan naga dari langit."

"Info yang kudapat dari Pak Warman, selama era Pliosen awal yang berlangsung jutaan tahun tidak pernah ada catatan terjadi bencana alam, jadi mungkin itu yang harus kita cari tahu, apa itu Naga langit?" Kata Amanda mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun