Herman menghitung ada delapan buah bola-bola cemerlang yang berekor cahaya pula itu.
"Itu menggambarkan komet-komet!" jelas Amanda. "Tempo hari aku tanyakan juga ke Pemandu Wisata di planetarium ini.
Ternyata Komet tidak memiliki orbit dan ia bergerak bebas di alam semesta ini."
"Bukankah komet itu kecil dibandingkan matahari?" Herman bertanya lagi karena penasaran.
"Banyak yang belum kita ketahui sebenarnya wujud komet itu seperti apa? Tapi di sini jelas terlihat
Â
besarnya komet ternyata lebih besar dari sebuah sistem tatasurya."
Herman mengangguk-angguk sambil mengamati bola-bola api yang bercahaya warna warni itu dan bergerak kesana-kemari melampui bintang-bintang.
Lalu Amanda mengarahkan troli bergerak lebih jauh ke sisi lain di ruangan.
Di sini, atap ruangan memaparkan pemandangan langit dengan pandang mata langsung ke luar.
Herman diminta melihat langit lewat teropong bintang ultra modern.
Ia yang tadinya agak terheran-heran mulai mengerti maksud Amanda setelah langit malam terbentang di atasnya.
"Ini bagian yang paling asyik. Kita akan melihat bintang-bintang di langit," seru Amanda.