Ismail menghela napas lalu ia mengangguk.
"Aku mau ke air dulu," ucap Ismail sebelum meninggalkan halaman rumah dan istrinya.
-----
Minggu berganti minggu. Ismail kini sedang berkutat dengan kertas dan pensilnya, ia kembali menulis lirik lirik lagu untuk lagu barunya. Sang istri menemaninya sejak awal ia menulis lirik hingga selesai.
"Menurut kamu gimana?" tanya Ismail melihatkan hasil pikirannya yang ia tulis dalam bentuk sebuah lirik lagu
"Selalu bagus dan makna liriknya keren sekali," jawab sang istri dengan senyum lebarnya.
"Aku isi ulang teh manis kamu dulu," ucap sang istri kembali. Lalu ia mengambil gelas Ismail yang sudah tandas dan pergi ke dapur.
Ismail berdiri dan merenggangkan badannya setelah beberapa jam duduk. Ia berjalan ke arah jendela untuk melihat pemandangan pemandangan orang berlalu lalang. Tiba-tiba ada beberapa orang pihak Belanda yang datang ke rumah Ismail. Ismail segera berjalan dengan cepat kearah pintu dan membukakan pintunya.
"Ada apa?" tanya Ismail.
"Kedatangan kami disini karena perintah atasan kami. Atasan kami menawarkan Ismail Marzuki untuk mengisi kembali siaran music di ROIO," ucap salah satu pihak Belanda.
"Tidak mau," ucap Ismail spontan.