Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana (10)

3 April 2021   09:39 Diperbarui: 3 April 2021   09:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya yang salah, Kapten Shang!" serunya dengan suara memarau. "Saya yang tidak becus mengawasinya sehingga bertindak di luar kendali. Seharusnya saya yang bertanggung jawab atas kejadian miris di perbatasan itu! Kalau Anda hendak menghukum Yao, maka hukumlah saya terlebih dahulu. Dipancung pun saya rela, Kapten Shang!"

Shang Weng mengibaskan tangannya. Sikapnya sedikit melunak termakan iba. Diam-diam dikaguminya Fa Mulan yang memiliki solidaritas setinggi langit. Ia memang layak menjadi pemimpin para prajurit.

"Bangunlah," perintahnya. "Yah, sudahlah...."

Fa Mulan sontak berdiri dengan wajah sumringah. "Jadi, Kapten Shang sudah memaafkan Yao, bukan?!"

Pemuda itu diam. Tidak mengangguk, juga tidak menggeleng. Namun suaranya tidak mengguntur lagi ketika ia menjawabi pertanyaan antusias Fa Mulan yang masih menggaung euforis tadi.

"Siapa yang bilang begitu?! Apa kata prajurit-prajurit lainnya nanti? Di mana letak keadilan itu kalau saya membebaskan Yao tanpa syarat?"

Wajah Fa Mulan mengerut. "Jadi?!"

"Yao tetap akan dijatuhi sanksi administratif. Mungkin dia dipecat dari dinas militer, atau pangkatnya diturunkan setingkat."

Urat syaraf Fa Mulan mengendur. Rengsanya menguap. Badannya menegak. Respirasinya normal kembali. Ia lega. Sangat lega. Yang pasti, Yao tidak akan dipancung! Ia duduk kembali ke bangkunya. Menatap sepasang mata elegan di hadapannya dengan sakinah.

"Kamu agak kurusan," ujar Shang Weng lembut, menggeser amarahnya dengan topik lain.

"Kapten Shang...."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun