Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Magnolia dalam Seribu Fragmen Rana (10)

3 April 2021   09:39 Diperbarui: 3 April 2021   09:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berimbang, karena seorang Fa Mulan tidak pernah menggunakan kekerasan untuk menyadarkan sahabatnya yang dianggap infair. Sekelumit pertarungannya dengan Yao saat masih berstatus prajurit wamil dulu masih mengiang di benak.

"Saya tidak memiliki alasan untuk menaklukkan Yao di depan banyak orang, Bao Ling. Dia bukan musuh Yuan."

"Saya tahu kamu mengalah, Mulan. Tapi kalau terus-menerus mengalah, maka anak itu akan semakin besar kepala. Padahal, saya tahu kalau kualitas wushumu jauh di atas Yao."

"Apa lantas dengan begitu saya dapat mempermalukan dia di muka umum?"

"Bukan begitu...."

"Sudahlah, Bao Ling. Sejahat bagaimanapun Yao, toh dia tetap adalah sahabat kita."

"Saya tahu. Tapi, kalau tidak kamu kasih pelajaran dengan menundukkannya sekali-dua, maka dia tidak akan berhenti dengan ulahnya yang suka 'menjajah' orang kecil."

"Selama perbuatannya belum keterlaluan, saya tidak akan bertindak apa-apa."

"Tapi, dia akan semakin menjadi-jadi!"

"Dibunuh pun percuma. Menyadarkan Yao bukan dengan menaklukkan fisiknya, tapi yang terutama adalah hati dan pikirannya."

"Saya tidak yakin anak itu akan menjadi baik."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun