Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Satu Malam yang Mencekam

9 Mei 2020   16:48 Diperbarui: 9 Mei 2020   18:43 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tesha Sebagai ketua sie acara membuka rapat penting itu. Menjelaskan apa yang akan dibahas.

"Langit semakin mendung. Bagaimana jika ternyata malam ini hujan deras?" Siti selaku penanggungjawab kesehatan menyatakan kekhawatirannya.

"Kita akan coba bertahan dulu di tenda, anak-anak sudah dianjurkan untuk membuat parit yang dalam agar air tidak masuk ke tenda jika nanti hujan," Tukas Ahmad.

"Tapi ini lapangan terbuka. Jika hujannya disertai angin kencang bagaimana?" Widi menimpali.

Ia sama khawatirnya dengan Tesha dan Siti. Mereka paham betul dengan fisik peserta.

Ada beberapa yang memang agak lemah dengan kesehatannya. Beberapa ada yang menderita asma. Jika hujan dan udara dingin tak bisa dibayangkan kalau mereka sampai sakit. Semua akan repot. Butuh tempat nyaman untuk membuat peserta yang mudah sakit merasa aman.

"Di bawah ada masjid. Jaraknya sekitar satu KM dari sini. Jika hujan turun peserta diefakuasi ke sana," ujar Defan.

"Jika hujannya tak terlalu deras, boleh lah kita tetap di sini. Satu KM itu jauh. Kasian peserta," Ahmad menimpali.

"Tidak! Jika hujan mau deras mau tidak, semua harus turun. Kecuali jika ada yang siap piket di sini menunggui barang-barang. Jika tidak ada yang siap berjaga maka semua barang ikut dibawa ke bawah!" Defan menyangkal pendapat Ahmad.

"Lho, lalu perkemahan macam apa kalau semua barang dibawa ke bawah? Apa gunanya kita mendirikan tenda di sini?" Ahmad mulai tak bisa tenang.

"Ini semua demi kebaikan kita!" Suara Defan mulai meninggi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun