Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi PermasalahanÂ
Peserta didik Dalam Pembelajaran
Nama        : Dian, S.Pd
Nomor UKG Â Â : 201800095755
Bidang Studi   : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALJAB KATEGORI II
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2022Â
Â
KATA PENGANTAR
Â
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. karena atas izin dan kuasanya sehingga senantiasa melimpahkan curahan Rahmat dan hidayah-Nya berupa nikmat kesehatan, kekuatan dan kemampuan pada diri saya selaku penulis sehingga dapat menyelesaikan salah satu tugas wajib dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan kategori II yaitu membuat Best Practice berupa "Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star  (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran.". telah selesai dilaksanakan dengan baik tanpa satu kekurangan apapun, Tak lupa pula penulis khaturkan salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabiullah Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabat, serta kepada kita sekalian selaku ummatnya yang masih komitmen dan konsisten dalam mengamalkan ajaran dan sunnah-sunnah beliau.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan bahwa dalam penyusunan Best Practice ini memang terdapat banyak sekali hambatan dan kendala yang dialami selama pelaksanaan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang dimulai dari kegiatan pembelajaran Aksi  1 hingga sampai pada aksi 4, tetapi berkat usaha, doa serta dorongan motivasi dari keluarga, saudara, kerabat, dan seluruh keluarga besar SMPIT Harapan Bunda Manado serta pihak-pihak lain yang turut membantu yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu sehingga hambatan itu dapat saya lewati dan lalui dengan baik. Olehnya itu penghargaan dan ucapan terimah kasih yang setinggi-tingginya tak lupa pula penulis sampaikan kepada:
- Ibu Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Manado
- Bapak Prof. Dr. Cosmos Poluakan, M.Si selaku Koordinator Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Manado
- Bapak Drs. Jan A. Rattu, M.Pd selaku dosen pembimbing saya selama mengikuti kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPD) Dalam Jabatan Kat. II Universitas Negeri Manado tahun 2022
- Ibu Yuvita Hosyana Wulus, S.Pd selaku guru pamong saya selama mengikuti kegiatan Pelatihan Profesi Guru (PPD) Dalam Jabatan Kat. II Universitas Negeri Manado tahun 2022
- Ibu Ekawati Rahayuningsih, S.AB Selaku Kepala Sekolah SDIT Harapan Bunda Manado  serta seluruh staf dewan guru yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi.
- Orang Tua dan mertua tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan doa restu.
- Suami dan anakku tersayang terima kasih untuk pemaklumannya yang tiada habis dan selalu menyemangatiku.
- Serta saudara-saudara tercinta dan sanak famili yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan dan bantuan moril serta material sehingga tercapainya penyelesaian tugas belajar ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan pada penyusunan Best Practice ini, maka dengan segenap kerendahan hati penulis mohon petunjuk, saran  dan masukan dari pembaca yang bersifat membangun dalam melengkapi penulisan ini, semoga ilmu, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, Insya Allah akan memperoleh imbalan  yang setimpal dari Allah SWT dan semoga berkat dan karunia-Nya akan selalu dilimpahkan kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas keseharian dan selalu dalam lindungan-Nya. Amin Yaa Rabbal Alamin
Manado, 08 Â Desember 2022
Penulis
DAFTAR ISI
Â
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................... 3
BAB II Penyusunan Best Practice................................................................................................... 4
2.1 Best Practice Aksi 1................................................................................................................ 4
2.2 Best Practice Aksi 2................................................................................................................ 13
2.3 Best Practice Aksi 3................................................................................................................ 20
2.4 Best Practice Aksi 4................................................................................................................ 28
Â
BAB III Penutup............................................................................................................................... 37
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 37
3.2 Saran...................................................................................................................................... 37
Daftar Pustaka..................................................................................................................................... 38
Â
Â
Â
Â
BAB I
PENDAHULUAN
Â
1.1 Latar Belakang
Â
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 menjabarkan bahwa Standar Proses merupakan suatu kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada suatu pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Kelulusan. Dalam penyusunan tersebut, bahwa standar proses merupakan suatu tahapan proses pembelajaran yang menjabarkan mengenai kriteria atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai suatu ukuran tertentu yang menjadi dasar penilaian atau penetapan suatu, kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran guna mencapai kompetensi lulusan. Sebuah proses pendidikan, baik tingkatan nasional maupun tingkatan kelas akan dianggap sukses apabila kompetensi lulusan yang ditargetkan dapat tercapai dengan sempurna. oleh sebab itu, diperlukan beberapa tahapan-tahapan dan serangkai strategi yang nantinya dijadikan pedoman  untuk mencapai target tersebut.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, salah satunya dilakukan melalui pembelajaraan di kelas. Salah satu mata pelajaran wajib di seluruh satuan pendidikan adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang berorientasi pada pembentukan watak/karakter warga negara yang mampu memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara sesuai amanat yang tertuang dalam UUD 1945 dan nilai-nilai yang termuat dalam Pancasila
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang paling sering mengalami perubahan nama dengan cepat karena mata pelajaran ini memang rentan terhadap perubahan sistem politik. Oleh karena itu komponen penting yang hendak dikembangkan dalam pembelajaran PPKn adalah membentuk warga negara yang cerdas (memilik pengetahuan kewarganegaraan), terampil (berpikir kritis dan berpartisipasi), dan berkarakter (loyal kepada bangsa dan negara, memiliki kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2003).
Hal di atas dapat dicapai ketika guru mampu melakukan refleksi dalam pembelajaranya. Sudah menjadi tugas dan kewajiban guru untuk melakukan perubahan yang lebih baik agar pembelajaran lebih aktif dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Salah satunya dengan menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif dengan pemanfaatan dari penerapan metode, strategi dan model pembelajaran yang mengarah kepada kemampuan siswa berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) serta dikolaborasikan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.
Namun pada kenyataannya ternyata masih banyak sekali masalah yang terjadi baik itu disebabkan oleh guru maupun dari peserta didik, hal ini dapat terlihat dari hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan penulis di SMPIT Harapan Bunda Manado, dari hasil identifikasi masalah serta eksplorasi penyebab masalah ternyata penyebab utama dari masalah yang terjadi ialah rendahnya motivasi belajar peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran dikelas, sehinggan penulis tertarik dalam mencari dan menemukan solusi dari permasalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah      Â
Berikut ini beberapa masalah yang ditemukan dari hasil eksporasi penyebab masalah dan akar penyebab masalah antara lain;
- Kurang semangatnya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran karena metode mengajar guru masih monoton.
- Model pembelajaran dalam Rencana Pembelajaran (RPP) guru belum inovatif.
- Guru belum memahami perangkat pembelajaran yang inovatif.
- Media pembelajaran yang diguanakan guru dalam kegiatan pembelajaran belum memanfaatkan media berbasis TIK
- Tujuan Best Practice
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan Best Practice ini ialah sebagai berikut;
- Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif untuk mendukung penerapan sintaks model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
- Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang Di Integrasikan Dengan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TPACK Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.
- Menyusun perangkat pembelajaran  dengan menambahkan  literasi numerasi pada materi pelajaran.
- Guru Dapat Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis TIK yang diintegritasikan dengan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Sebagai Pendukung Proses Kegiatan Pembelajaran.
BAB II
PENYUSUNAN BEST PRACTICE
Â
2.1 Menyusun Best Practices  (Untuk Kegitan Aksi 1)
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star  (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
LokasiÂ
SMPIT Harapan Bunda Manado
Lingkup PendidikanÂ
Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai
Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif untuk mendukung penerapan sintaks model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Â
PenulisÂ
Dian Nurdianti, S.Pd
Hari/TanggalÂ
Kamis 13 Oktober 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Situasi
- Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah;
Â
Motivasi salain dapat dirangsang oleh faktor dari luar, motivasi juga dapat tumbuh dari dalam diri seseorang. Motivasi dari dalam diri peserta didik maupun dari luar diri peserta didik sama pentingnya untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Menurut Martinis Yamin (2007: 226) jenis motivasi dalam belajar dibedakan menjadi 2, yaitu:
Motivasi ekstrinsik, merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungn dengan kegiatan belajarnya sendiri.
Motivasi intrinsik, merupakan kegiatan belajar yang dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongn yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dorongan belajar itu tumbuh dari dalam diri subjek belajar.
Salah satunya dapat dilihat dari bagaimana upaya dari guru dalam membelajarkan peserta didik, hal ini juga merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.Â
Menurut Evelline Siregar dan Hartini Nara (2011: 55) berpendapat bahwa "jika guru tidak bergairah dalam proses pembelajaran maka cenderung menjadikan peserta didik tidak memiliki motivasi belajar, tetapi sebaliknya jika guru memiliki gairah dalam membelajarkan peserta didik maka motivasi belajar peserta didik akan lebih baik". Proses pembelajaran yang dikemas dan disajikan secara menarik oleh guru menjadi sesuatu yang mempengaruhi tumbuhnya motivasi belajar peserta didik.
Sumber LiteraturÂ
Sujati, Sri. 2017. "Pengaruh Metode Mengajar Dan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Smk Muhammadiyah 2 Moyudan" Dalam Skripsi (halaman 20-29). Universitas Negeri Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id/56144/1/64.%20Skripsi_Sri%20Sujati_13802241011.pdf
Metode pembelajaran merupakan cara atau strategi yang digunakan guru dalam mengadakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar sendiri merupakan interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik, dalam hal ini guru menyampaikan bahan/materi pelajaran di kelas. Bahan pelajaran yang diberikan oleh guru akan menjadi kurang menarik dan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada peserta didik apabila penyampaiannya menggunakan metode yang tidak tepat, sebaliknya juga jika metode pembelajaran yang digunakan guru lebih bervariatif maka hasil dan tujuan yang diharapkan tentunya dapat tercapai.
Perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan seperti saat ini, telah mengubah juga paradigma dalam kegiatan pembelajaran, sebagai seorang guru tentunya kita tidak bisa berpatokan secara terus menerus pada cara-cara lama, metode pembelajaran konvensional  yang hanya berpusat pada guru sebagai sumber informasi dirasa sudah tidak sesuai lagi dengan karakter peserta didik saat ini,  dengan pesatnya perkembangan teknologi seperti sekarang sehingga setiap orang dapat mengakses informasi dari berbagai sumber dengan mudah dan efisien.
Namun fakta yang terjadi dilapangan masih jauh dari yang kita harapan, secara garis besar dapat dikatakan bahwa masih terdapat sebagian  guru yang masih nyaman menggunakan metode pembelajaran yang monoton (ceramah) ditambah lagi dengan membebani peserta didik untuk mencatat seluruh materi yang ada pada buku pelajaran sehingga hal ini sama sekali tidak memberikan dampak kepada peserta didik dalam upaya melatih daya kritis dan analisis serta kemampuan mereka dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi pada lingkungan social mereka secara mandiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, berikut ini hal-hal yang melatarbelakangi penyebab Motivasi belajar peserta didik masih rendah akibat metode mengajar guru yang masih monoton.
- Kegiatan pembelajaran satu arah yaitu hanya berfokus pada guru;
- Model dan metode pembelajaran yang digunakan guru tidak tepat dan kurang variatif
- Peserta didik kurang dilibatkan dalam pembelajaran sehingga mereka merasa bosan dengan pembelajaran ketika di kelas
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan;
Â
Jika melihat dari sudut kebermanfaatanya, tentunya hal ini penting untuk dibagikan, karena untuk mendukung suatu pembelajaran yang menyenangkan dan memberi dorongan motivasi belajar untuk peserta didik sebagai seorang guru kita harus terlebih dahulu mengetahui jenis metode dan strategi serta model pembelajaran yang tepat yang hendak digunakan nanti saat proses pembelajaran dikelas, dengan begitu apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai dan hasilnya sesuai dengan apa kita harapkan pada peserta didik.
Harapan saya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan dorongan kepada rekan-rekan guru khususnya yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Hrapan Bunda Manado untuk bisa bersama-sama dalam meningkatkan kemampuan serta keterampilan diri kita terutama dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi untuk nantinya dapat di implementasikan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas.
Â
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini;
Â
Pada kegiatan ini saya berperan sebagai mahasiswa sekaligus juga guru pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), adapun yang menjadi tanggung jawab saya pada praktik ini yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan nanti dalam proses pembelajaran dikelas, mulai dari RPP, Bahan Ajar, Lembar kerja peserta didik (LKPD), Instrumen Penilaian, media pembelajaran power point presentation serta hal-hal teknis pendukung lainnya seperti proyektor dan soundsystem.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
- Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut;
Pada pelaksanaan kegiatan ini terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya di antaranya sebagai berikut;
- Persiapan awal pada perangkat pembelajaran yang akan digunakan, agak sulit rasanya menentukan masalah sosial terutama yang paling sering ditemui peserta didik pada lingkungan sosial mereka
- Peserta didik masih kesulitan dalam mengidentifikasi masalah sosial yang terjadi disekitar lingkungan mereka.
- Kemampuan dari siswa yang berbeda-beda dalam menangkap dan memahami satu topik masalah sehingganya terdapat sebagian dari siswa yang sulit memahami konteks masalah yang akan di pelajari.
Siapa saja yang terlibat,
Â
Pada pelaksanaan kegiatan ini saya sebagai penulis terlibat langsung dengan tetap berkoordinasi dengan kepala sekolah dan seluruh rekan-rekan guru yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Hrapan Bunda Manado dan siswa kelas IX yang berjumlah 19 orang.
Aksi :Â
Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- Aksi
- Â
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/Strategi yang digunakan dan  bagaimana prosesnya;
Â
Langkah-langkah dalam mengatasi tantangan di atas yaitu sebagai berikut;
- Untuk mendukukung penerapan sintaks model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) pada dasarnya perangkat pembelajaran yang akan digunakan nanti dalam kegiatan pembelajaran harus saling berhubungan antara satu dengan yang lain mulai dari RPP, bahan ajar, LKPD, intrumen penilaian serta media pembelajaran. Tujuan dari hal ini adalah agar kita sebagai guru lebih mudah dalam mengarahkan proses pembelajaran dikelas. Jangan sampai nantinya malah menyebabkan kita terjebak dan keluar dari konteks pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
- Dengan menerapkan metode yang tepat untuk mendukung sintaks dari model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) ini, selain metode diskusi dalam kelompok, metode ceramah interaktif dan tanya jawab yang melibatkan siswa dalam menggali pemahaman awal mereka dalam mengidentifikasi satu konteks masalah perlu juga dilakukan oleh guru, hal ini agar guru bisa lebih mudah dalam mengarahkan dan mengorientasikan masalah yang akan siswa pelajari. Dengan begitu nantinya siswa bisa dengan mudah memahami jenis permasalahan yang akan dibahas dalam pembelajaran terutama masalah yang terdapat pada lingkungan sekitar mereka.
- Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa salah satu faktor dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik ialah adanya dorongan ekstrinsik atau dorongan dari luar diri peserta didik, ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru diantara mempersiapkan kondisi ruang kelas yang kondusif sebelum memulai pembelajaran, kemudian membina suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk peserta didik, menjalin intaraksi melalui kominikasi yang ringan terlebih dahulu sebagai pengantar dalam menyampaikan materi pembelajaran, selanjutnya upaya guru dalam membantu peserta didik agar lebih mudah dalam memahami konteks masalah sosial ialah dengan memberikan contoh masalah yang lebih kontekstual dengan cara melibatkan diri siswa pada suatu masalah yang terjadi kemudian menanyakan kepada mereka tindakan apa yang akan mereka lakukan jika hal itu terjadi pada diri mereka, setelah itu tugas guru selanjunya tinggal mengaitkan masalah yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran.Â
Siapa saja yang terlibat
Â
Pada pelaksanaan kegiatan ini saya sebagai penulis sekaligus guru terlibat langsung dengan tetap berkoordinasi dengan kepala sekolah dan seluruh rekan-rekan guru yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Hrapan Bunda Manado dan siswa kelas IX yang berjumlah 19 orang.
Â
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini;
Â
Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menunjang kegiatan ini yaitu;
- RPP, Bahan Ajar, LKPD, Instrumen penilaian, media pembelajaran termasuk video dan gambar
- Laptop/komputer
- Handphone
- Data Seluler
- LCD atau Proyektor (1 buah)
- Kabel sepanjang 10 Meter
- Bak cok listrik (2 buah)
- Speaker aktif (1 buah)
Â
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Â
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
- Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang telah dilakukan?
Berkaca dari langkah-langkah yang telah dilakukan pada kegiatan ini tentunya memberikan dampak yang signifikan baik itu untuk saya sebagai guru, untuk peserta didik, lingkungan pendidikan serta muaranya nanti ialah meningkatnya kualitas pembelajaran dikelas, hal ini dapat dilihat antara lain sebagai berikut;
- Mulai dari persiapan guru dalam menyusun perangakat pembelajaran mulai dari RPP, bahan ajar, LKPD, instrumen penilaian serta media pembelajaran yang akan digunakan secara keseluruhan bisa lebih siap.
- Dengan menerapkan metode yang tepat dan bagaimana strategi yang digunakan serta dikolaborasikan dengan model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) sehingga proses kegiatan pembelajaran ini membangun daya kompetitif antar siswa dan mulai terbangunya motivasi belajar mereka dalam menyelesaikan masalah sehingga hal ini juga berdampak pada daya kritis dan analisis peserta didik dalam memecahkan masalah, serta dari upaya yang mereka lakukan dalam memanfaatkan berbagai sumber informasi untuk menemukan solusi dari permasalahan yang mereka pelajari, hal ini tentu merupakan suatu langkah yang baik kedepannya untuk mereka, tidak hanya mempraktekan disekolah namun juga dapat mereka lakukan ditempat tinggal mereka.
- Dengan adanya segudang persiapan yang matang dari guru dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat tentu saja hal ini dapat membantu guru dalam upaya menghadapi setiap kesulitan belajar siswa, dengan begitu akan sangat mudah bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dikelas, tidak hanya menuntut siswa untuk belajar semata lebih dari itu peran seorang guru dalam membantu dan membimbing siswa dalam memberikan dorongan dan motivasi untuk terus belajar juga perlu secara terus menerus dilakukan oleh guru pada setiap kegiatan pembelajaran.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â
Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini terbilang sangat Efektif, karena jika melihat perubahan yang terjadi, yang pada awalnya motivasi belajar siswa yang masih rendah perlaha-lahan mulai menunjukan peningkatan pada setiap kegiatan pembelajaran yang saya lakukan, hal ini juga terlihat dari keterlibatan mereka baik dalam kelompok diskusi maupun saat akan mempresentasikan hasil karya mereka, yang dahulunya kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat dimuka umum perlahan-lahan sudah mulai terbiasa menyampaikan pendapatnya baik itu dalam menyampaikan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya, meskipun masih terdapat beberapa kesalahan dalam mengkomunikasikan informasi, kedepannya hal ini yang dapat diperbaiki pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Respon mengenai kegiatan yang telah saya lakukan, baik itu tanggapan dari kepala sekolah maupun rekan sejawat guru lain tentang strategi dan aksi dari penerapan metode pembelajaran yang bervariatif untuk mendukung penerapan sintaks model pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik sangat positif, hal serupa juga diungkapkan oleh peserta didik khususnya kelas IX, mereka begitu antusias dalam mengikuti setiap tahapan dalam proses pembelajaran.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor Keberhasilan pada kegiatan ini ialah adanya kerjasama dan dukungan dari kepala sekolah dan juga komukasi yang terjalin dengan baik antara rekan-rekan guru serta pada khususnya seluruh peserta didik kelas IX di SMPIT Harapn Bunda Manado yang sudah turut membantu saya sehingga seluruh tahapan dan rangkaian pada kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Semoga kedepanya hal ini dapat terus berlanjut dan bisa membawa perubahan terutama pada perbaikan kualitas pembelajaran di SMPIT Hrapan Bunda Manado. Amin
Pembelajaran Dari Keseluruhan Proses Tersebut
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses kegiatan ini mulai dari tahap awal penyusunan perangkat pembelajaran hingga sampai pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas, sebagai penulis sekaligus juga guru saya menyadari bahwa masih terdapat banyak sekali kekurangan khususnya pada diri saya pribadi sebagai tenaga pendidik tentunya jangan mudah terlena dan terjebak pada satu keadaan yang statis tanpa berpikir untuk membuat perubahan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran, hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan kegiatan PPL yang telah saya lakukan, pada dasarnya jika seorang guru dapat memberikan pembelajaran yang melibatkan peserta didik tanpa memilih Si A, B, maupun si C tentunya dapat memberikan dorongan atau motivasi tersendiri untuk peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang kita lakukan, karena pada dasarnya setiap peserta didik memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda-beda dalam memahami satu konsep pembelajaran, dan oleh karena itu kita sebagai guru, kita perlu membuat sebuah trobosan baru dalam memberikan pembelajaran dikelas. Semoga kedepanya hal ini bisa memberikan secercah harapan dalam meningkatkan kualilitas pendidikan di indonesia.
Â
Â
2.2 Menyusun Best Practices ((Untuk Kegitan Aksi 2)
Â
LokasiÂ
SMPIT Harapan Bunda Manado
Lingkup PendidikanÂ
Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang Di Integrasikan Dengan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TPACK Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Pada Kelas IX (sembilan) Di SMPIT Harapan Bunda Manado
PenulisÂ
Dian Nurdianti, S.Pd
TanggalÂ
27 Oktober 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Situasi
- Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah;
Pada pelaksanaan rencana aksi 1 ini  terdapat hal-hal yang menjadi penyebab latar belakang masalah kesulitan belajar peserta didik dalam hal Motivasi Belajar Yang Masih Rendah di antaranya sebagai berikut:
- Model dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran masih monoton. (Metode Ceramah)
- Guru belum sepenuhnya memanfaatkan Media Pembelajaran berbasis TPACK
- Guru belum dapat memaksimalkan perhatian secara menyeluruh pada peserta didik dalam hal meningkatkan keterampilan peserta didik dalam memahami literasi numerasi sesuai konteks masalah dari materi pelajaran.
- Peserta didik belum terbiasa dalam kegiatan pembelajaran berbasis masalah
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan;
Â
Karena melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) yang di integrasikan dengan pemanfaatan teknologi berbasis (TPACK) pada kegiatan pembelajaran ini, saya berharap ini bisa menjadi salah satu opsi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada rencana aksi 1, hai ini juga agar dapat memberikan pengalaman belajar pada peserta didik dan diharapkan melalui kegiatan ini peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang menuntut mereka untuk berfikir kritis serta melatih peserta didik dalam memecahkan masalah terutama dalam mengenali masalah yang terjadi pada lingkungan sekitar mereka.
Harapan saya dengan semakin seringnya melakukan praktek pembelajaran ini dapat memberikan dorongan kepada rekan-rekan sejawat maupun teman-teman guru lain khususnya yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Harapan Bunda Manado untuk turut serta dalam melakukan pembelajaran ini pada mata pelajaran mereka serta lebih berani dan mencoba mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.
Â
Â
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini;
Â
Pada kegiatan ini saya berperan sebagai guru sekaligus fasilitator dalam mengarahkan proses pembelajaran melalui metode diskusi dan tanya jawab yang akan dilakukan peserta didik untuk memecahkan masalah, tanggung jawab saya dalam praktek ini terutama dalam menyiapkan perangkat pembelajaran inovatif mulai dari menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kemudian pada kegiatan pembelajaran menampilkan materi pembelajaran dan menayangkan video dalam PPT melalui proyektor, kemudian membagikan bahan ajar serta Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang telah saya susun sebelumnya serta  pada proses kegiatan ini juga saya melakukan penilaian terhadap kinerja dari peserta didik dalam proses diskusi, melalui kegiatan bertanya, menjawab, memberikan saran, menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta melakukan refleksi pembelajaran dengan lebih banyak melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Â
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
- Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut;
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk aksi 1 ini ada beberepa hal yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya pribadi di antaranya sebagai berikut;
- Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran, fasilitas yang harus disiapkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, Â seperti menyediakan minimal 2 buah laptop dan 2 buah handphone, speaker aktif, serta tripod untuk merekam video.
- Â
- Mengorganisir peserta didik pada kegiatan pembelajaran karena pada saat itu jam untuk mata pelajaran lain sehingga persiapan peserta didik masih kurang serta pada saat kegiatan pembelajaran masih terdapat peserta didik yang  belum sepenuhnya terbiasa dengan model pembelajaran yang berbasis pada masalah.
- Menyesuaikan dengan waktu kegiatan pembelajaran. Karena pada pelaksanaan kegiatan ini masing-masing peserta PPG diberikan waktu selama 30 menit, sehingga hal tersebut juga merupakan tantangan yang harus di atasi guru dalam memaksimalkan proses pembelajaran.
Siapa saja yang terlibat,
Â
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini yang terlibat tentunya kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, serta  rekan-rekan guru yang turut membantu saya dalam mempersiapakan segala keperluan yang dibutuhkan saat kegiatan pembelajaran, dan yang paling penting keterlibatan seluruh peserta didik kelas IX (sembilan) yang berjumlah 19 orang.
Aksi :Â
Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- Aksi
- Â
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/Strategi yang digunakan dan  bagaimana prosesnya;
Â
Langkah-langkah dalam mengatasi tantangan di atas yaitu dengan memaksimalkan persiapan sebelum kegiatan pembelajaran,
- Mengkoordinasikan dengan kepala sekolah tentang waktu pelaksanaan kegiatan, dan berkoordinasi dengan piket sekolah dan rekan-relan guru,
- Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran mulai RPP, Instrumen penilaian yang akan digunakan, media pembelajaran, bahan ajar, serta LKPD dalam bentuk print out untuk dibagikan pada peserta didik,
- Mempersiapkan ruangan yang akan digunakan,
- Menyediakan fasilitas pendukung yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
- Mempersiapkan psikis peserta didik dan menyampaikan persiapan alat dan bahan yang akan mereka gunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Siapa saja yang terlibat
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini yang terlibat tentunya kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, serta  rekan-rekan guru yang turut membantu saya dalam mempersiapakan segala keperluan yang dibutuhkan saat kegiatan pembelajaran, dan yang paling penting keterlibatan seluruh peserta didik kelas IX (sembilan) yang berjumlah 19 orang.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini;
Adapun hal-hal yang harus dipersiapakan dalam menunjang kegiatan pembelajaran ini yaitu;
- 2 buah laptop, 1 milik sendiri dan yang 1 meminjam milik rekan guru lain
- 2 buah HP, 1 milik pribadi dan yang 1 meminjam juga dari rekan guru lain
- 2 buah cok roll  dan 1 buah proyektor milik sekolah
- Speaker aktif, yang terdapat disekitar sekolah
- Tripod alat untuk membantu dalam merekam video milik pribadi
- 1 Kartu data masing-masing 10 Gb (Kartu XL)  untuk  digunakan (Tetring dengan laptop) yang digunakan dalam kegiatan monitoring dosen dan guru pamong
Â
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Â
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
- Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
Dampak dari kegiatan pembelajaran pada rencana aksi 1 ini dapat dilihat dari antusias dari peserta didik dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL) mulai dari tahap sebagai berikut;
Mengorientasi peserta didik pada masalah,Â
Pada kegiatan ini peserta didik sangat tertarik dengan video yang ditampilkan dan lebih focus pada masalah yang akan mereka pelajari,
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar,
Pada kegiatan ini peserta didik mulai menunjukan keaktifan dan lebih melibatkan diri untuk ikut serta dalam menyelesaikan masalah yang mereka pelajari terutama saat melakukan kegiatan diskusi kelompok.
Membimbing penyelidikan secara individu dan kelompok,Â
Pada kegiatan pembimbingan penyelidikan terhadap masalah peserta didik sudah bisa membiasakan diri untuk bertanya kepada guru terkait hal-hal yang belum mereka pahami, bagaimana dan seperti apa tugas yang harus mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Pada kegiatan ini peserta didik sudah mulai percaya diri dalam menyampaikan pendapat mereka baik dalam menyajikan hasil pekerjaan serta menjawab pertanyaan yang di tanyakan oleh teman-teman mereka dari kelompok lain.
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pada kegiatan ini peserta didik diberikan kesempatan untuk saling bertukar ide ataupun pendapat dalam memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dari penyelesaikan masalah dengan kelompok lain serta menyampaikan kesimpulan dari hasil pekerjaan mereka.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â
Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tersebut hasilnya Efektif, dalam hal ini peserta didik lebih melibatkan diri untuk turut serta memecahkan masalah. Hal tersebut dapat terlihat pada antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran, sebelum dan sesudah  menerapkan model pembelajaran PBL ini, motivasi belajar peserta didik mulai menunjukan peningkatan meskipun belum secara keseluruhan mencakup peserta didik, namun pada substansinya apa menjadi harapan saya tentang bagaimana meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang tadinya masih tergolong rendah perlahan-lahan sudah menunjukan peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terbilang cukup berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Terkait Respon tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan baik dari kepala sekolah dan juga rekan sejawat guru terkait strategi, metode, model serta media pembelajaran yang saya gunakan dalam kegiatan pembelajaran sangat positif, dan rekan-rekan guru mulai  tertarik mengadopsi terutama setelah melihat keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor Keberhasilan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) ini dikarenakan PBL merupakan pembelajaran student center, pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan belajar peserta didik meliputi kesiapan belajar peserta didik, minat belajar peserta didik serta profil belajar peserta didik. Hal yang dilakukan adalah dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu diawal pembelajaran, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Serta peserta didik diberikan kebebasan dalam menyusun karya sesuai dengan minat dan potensi masing-masing peserta didik. Selain itu dalam proses pembelajaran dapat mengakomodir gaya belajar peserta didik baik audio, visual maupun kinestetik melalui tayangan video, gambar, produk, games dan lain-lain.
Pembelajaran Dari Keseluruhan Proses Tersebut
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapat feedback positif dari peserta didik dan rekan guru lain serta kepala sekolah dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran. Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dan lain-lain agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Â
Â
- Menyusun Best Practices ((Untuk Kegitan Aksi 3)
- Â
LokasiÂ
SMPIT Harapan Bunda Manado
Lingkup PendidikanÂ
Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai
Menyusun Perangkat Pembelajaran Dengan Menambahkan  Literasi Numerasi Pada Materi Pelajaran.
PenulisÂ
Dian Nurdianti, S.Pd
TanggalÂ
 8 Desember 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Situasi
Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah;
Â
Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas yang dapat digunakan guru maupun peserta didik, dalam kaitannya bahan ajar di jadikan sebagai sumber referensi dalam mempelajari setiap materi pelajaran salah satunya mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn).
Pada era digital seperti saat ini, sebagai tenaga pendidik dalam hal ini kita sebagai guru dituntut agar lebih kreatif dalam mengembangkan bahan ajar, dalam prakteknya guru menyusun bahan ajar secara sistematis serta merangkainya agar bisa  menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik dari materi dan juga peserta didik.
Namun pada kenyataan dilapangan, masih ditemukan sebagian guru-guru yang cenderung hanya berpatokan pada materi yang terdapat dalam buku siswa sehingga terkesan materi yang di sajikan hanya seputaran hal-hal umum saja tanpa melihat hal yang paling substansial dari materi tersebut (kejadian nyata disekitar peserta didik), padahal pada dewasa ini peserta didik dituntut tidak hanya sekedar mencatat bahan ajar sampai habis saja, melainkan  lebih pada bagaimana mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membiasakan diri untuk berliterasi dalam mengkonstruktif pengetahuannya dan juga memahami konsep-konsep dasar numerasi secara berkala yang mencakup kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan informasi tersebut untuk selanjutnya informasi yang didapatkan menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk mereka, dan nantinya mereka juga bisa lebih peka dalam melihat kejadian-kejadian yang terjadi disekitar mereka.
Berdasarkan penjelasan diatas, hal ini juga merupakan salah satu peran penting dari guru itu sendiri untuk lebih membiasakan diri dalam mengembangkan dan menyusun bahan ajar yang inovatif, namun perlu untuk digaris bawahi hal ini juga tidak terlepas dari banyaknya tugas guru selain sebagai tenaga pendidik, guru juga harus menghadapi tugas tambahan yang diberikan oleh sekolah. hal ini juga yang menjadi pertimbangan bagi guru sehingga belum secara maksimal mempersiapkan bahan ajar, kurangnya kompetensi dari guru, serta ada juga kendala-kendala yang dihadapi diluar dari kemampuan guru sebagai manusia biasa (Fasilitas yang belum memadai). Oleh karena itu berikut ini hal-hal yang menjadi penyebab latar belakang masalah Guru belum mampu mengembangkan bahan ajar secara inovatif yang di antaranya:
Guru belum memiliki pengalaman dan kompetensi khusus dalam mengembangkan bahan ajar inovatif.
Guru kesulitan menuangkan ide baru dalam mengembangkan bahan ajar.
Kesibukan guru terhadap tugas tambahan sekolah.
Guru belum memanfaatkan sumber belajar lain seperti jurnal, PTK, dan artikel yang ada di internet.
Â
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan;
Â
Karena jika melihat pada sudut pandang dari sisi kebermanfaatan, tentunya hal ini penting untuk dibagikan, selain bisa menjadi landasan utama dalam menumbuhkan kebiasaan berliterasi untuk peserta didik, hal ini juga dapat membantu mengembangkan kemampuan kita sebagai tenaga pendidik agar lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun dan membuat bahan ajar. Berjalan dengan hal tersebut ini bisa berdampak pada kualitas pembelajaran yang kita lakukan. Dengan begitu apa yang menjadi harapan kita bersama bisa dirasakan juga oleh peserta didik dalam menumbuhkan dan membiasakan diri dalam berlitersi pada setiap materi yang akan mereka pelajari.
Harapan saya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan dorongan kepada rekan-rekan sejawat maupun teman-teman guru lain khususnya yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Harapan Bunda Manado untuk turut serta bersama-sama dalam meningkatkan kemampuan diri dimulai dengan merancang bahan ajar pada masing-masing mata pelajaran yang nantinya dapat di implementasikan dalam pembelajaran di kelas.
Â
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini;
Â
Pada kegiatan ini saya berperan sebagai penulis, hal pertama yang saya lakukan adalah menyampaikan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, kemudian membagikan bahan ajar yang sudah saya susun sebelumnya pada rekan guru mata pelajaran lain berkaitan dengan mata pelajaran PPKn. selanjutnya saya meminta pendapat dan tanggapan dari masing-masing guru mapel tersebut terkait bahan ajar yang telah saya buat, sekaligus meminta saran dan masukan dari mereka. Tujuan dari hal ini agar saya sebagai penulis bisa mengetahui apakah bahan ajar yang saya buat sudah sesuai atau belum sesuai. hal ini sangat penting selain sebagai bahan evaluasi tentunya ini juga bertujuan agar cakupan bahan ajar bisa menyesuaikan dengan masing-masing kemampuan dari peserta didik dalam memahami isi materi serta nantinya hal ini bisa mempermudah saya dalam menyampaikan pokok-pokok dari isi materi pada saat proses pembelajaran di kelas dan di dukung dengan media pembelajaran lain.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut;
Pada pelaksanaan kegiatan ini terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya di antaranya sebagai berikut;
Persiapan sebelum melakukan kegiatan, karena pada dasarnya bahan ajar yang di susun haruslah sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai sehingga dalam menentukan isi dari bahan ajar perlu untuk menyaring informasi terlebih dahulu dan menyesuaikan dengan kebutuhan dari materi yang akan digunakan nanti saat proses pembelajaran.
Harus lebih intens dan teliti lagi dalam menentukan isi dari bahan ajar dan keterkaitannya dengan materi yang akan di ajarkan, terutama terhadap peserta didik yang berkebutuhan khusus yang masih kesulitan dalam menelaah materi pembelajaran.
Dalam penyusunan bahan ajar ini kita sebagai guru terlebih dahulu harus memahami  isi dari materi dan dikaitkan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, terutama dalam mengaitkan materi pelajaran PPKn dengan  masalah-masalah yang terjadi dilingkungan sekitar peserta didik.
Siapa saja yang terlibat,
Â
Pada pelaksanaan kegiatan ini saya sebagai penulis terlibat langsung dengan tetap berkoordinasi dengan tiga orang rekan-rekan guru mata pelajaran lain (Matematik, PJOK dan PPKn)
Aksi :Â
Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Aksi
Â
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/Strategi yang digunakan dan  bagaimana prosesnya;
Â
Langkah-langkah dalam mengatasi tantangan di atas yaitu sebagai berikut;
Mempersiapkan hal-hal yang mencakup;
Ketersediaan, berkenaan dengan ada tidaknya sumber belajar di sekitar kita. Usahakan pendidik menggunakan bahan ajar yang praktis dan ekonomis
Kesesuaian dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Kemudahan dalam hal penggunaan dan pengadaannya, sehingga efektif menjadikan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Melakukan pendampingan secara personal pada peserta didik yang berkebutuhan khusus sekaligus melakukan pendampingan secara berkala dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Harus menguasai serta memahami terlebih dahulu  isi dari materi kemudian dikaitkan dengan masalah-masalah yang terjadi dilingkungan sekitar peserta didik.
Berkoordinasi dengan rekan-rekan guru dalam mempersiapkan dan menyusun bahan ajar
Siapa saja yang terlibat
Â
Pada pelaksanaan kegiatan ini saya sebagai penulis terlibat langsung dengan tetap berkoordinasi dengan tiga orang rekan guru mata pelajaran lain (Matematika, PJOK, PPKn)
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini;
Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menunjang kegiatan ini yaitu;
Laptop/komputer
Handphone
Data Seluler
Kertas dan Printer
Buku-buku dan artikel yang berkaitan dengan materi
Â
Â
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Â
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
Dampak dari kegiatan ini selain dapat membelajarkan kita untuk lebih tahu tentang informasi terbarukan dalam pendidikan salah satunya dengan menyusun dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan karekteristik materi dan juga karakter dari peserta didik. Selain itu hal ini bisa membantu menumbuhkan budaya berliterasi pada peserta didik dan juga tentunya kita sebagai guru menjadi pelopor dalam untuk mewujudkan hal tersebut. Dalam kaitannya kita memanfaatkan berbagai sumber informasi yang akan kita gunakan dalam bahan ajar dan memudahkan kita nantinya saat melakukan pembelajaran di kelas. Â
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â
Hasil dari pelaksanaan kegiatan menyusun bahan ajar ini terbilang sangat Efektif, karena pada setiap pembelajaran yang dilakukan selalu diselingi dengan kegiatan berliterasi, dalam hal ini peserta didik melakukan kegiatan membaca, mengamati, mencatat dan mengumpulkan informasi, mengolah informasi untuk menjadi suatu data yang factual serta mengkomunikasikan informasi yang sudah di telaah dari tiap-tiap tahap pada proses kegiatan pembelajaran.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Terkait Respon tentang kegiatan yang telah dilakukan baik dari kepala sekolah dan juga rekan sejawat guru terkait strategi dan aksi yang saya terapkan dalam penyusunan bahan ajar dari berbagai sumber dengan menambahkan  literasi numerasi pada materi pelajaran sangat positif, karena hal ini bisa menghidupkan kembali budaya literasi pada satuan pendidikan khususnya dilingkungan SMPIT Hrapan Bunda Manado dan besar  harapannya melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan kembali minat baca dari peserta didik yang pada tahun-tahun sebelumnya yang sempat redup karena terkendala adanya wabah penyakit covid-19 yang membuat kegiatan-kegiatan litersi sempat terhenti.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor Keberhasilan pada kegiatan ini ialah adanya dukungan dan apresiasi untuk saya, baik itu dukungan secara moril dan materil dari kepala sekolah dan seluruh rekan-rekan dan staf dewan guru yang ada di SMPIT Harapan Bunda Manado yang turut membantu saya sehingga seluruh rangkaian pada kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik.
Pembelajaran Dari Keseluruhan Proses Tersebut
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses pada kegiatan ini sebagai penulis saya menyadari bahwa masih terdapat banyak hal yang perlu saya tingkatkan lagi khususnya pada diri saya pribadi sebagai tenaga pendidik dalam menyusun dan mengembangkan bahan ajar yang inovatif. Berkaca pada kegiatan ini memberikan kesempatan kepada saya untuk terus belajar dan lebih kreatif lagi dalam menyusun bahan ajar. sekaligus hal ini juga dapat meningkatkan kompetensi sebagai guru mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Â Dan saya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan dorongan dan motivasi pada anak-anak didik saya dalam menumbuhkan budaya literasi pada setiap jenjang pendidikan yang akan mereka lalui kedepannya.
Â
Â
2.4 Menyusun Best Practices ((Untuk Kegitan Aksi 4)
Â
LokasiÂ
SMPIT Harapan Bunda Manado
Lingkup PendidikanÂ
Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai
Guru Dapat Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis TIK yang diintegritasikan dengan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Sebagai Pendukung Proses Kegiatan Pembelajaran.
Â
PenulisÂ
Dian Nurdianti, S.Pd
TanggalÂ
9 Desember 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Situasi
Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah;
Â
Media pembelajaran merupakan salah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan pada setiap kegiatan pembelajaran baik itu didalam maupun diluar kelas. Menggunakan media pembelajaran bertujuan agar guru akan lebih mudah dalam membantu menyampaikan materi saat proses pembelajaran dan secara bersamaan juga dapat membantu peserta didik dalam memudahkan mereka untuk mempelajari suatu materi pelajaran.
Pada dewasa ini, kegiatan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat diperlukan oleh semua tenaga pendidik, khususnya dalam hal ini untuk guru dalam melaksanakan setiap kegiatan pembelajaran, perlu senantiasa mempersiapkan media pembelajaran untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran dikelas, karena jika melihat situasi seperti  saat ini dengan pesatnya kemajuan teknologi tentu saja hal ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk nantinya dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih interaktif dan kreatif dengan menggunakan media elektronik, bukan tanpa sebab mengapa hal ini menjadi sangat penting, karena jika tidak mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi itu sendiri maka yang dikhawatirkan nantinya peserta didik kita akan kalah bersaing serta akan jauh tertinggal baik dalam pengetahuan maupun keterampilan mereka. Maka dari itu solusi yang tepat untuk menaggulangi hal ini, perlu adanya inovasi dari guru untuk lebih sering menerapkan ilmu pengetahuan teknologi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Tujuannya jelas bahwa dengan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran hal ini bisa mempermudah peserta didik dalam memahami setiap konsep dan materi pelajaran yang awalnya sangat rumit diubah menjadi lebih sederhana dan mudah untuk dipahami. Oleh sebab itulah sebagai guru kita perlu merencanakan dan menentukan model, metode, pendekatan dan media pembelajaran yang tepat serta inovatif, sehingga nantinya kegiatan pembelajaran di kelas akan menjadi lebih menarik untuk dipelajari oleh peserta didik.
Berkaitan dengan hal di atas, bisa dikatakan bahwa pada dasarnya guru sangat membutuhkan pengetahuan teknologi dalam mengajar. Untuk perlu memahami kerangka dasar dalam menentukan jenis media pembelajaran yang akan digunakan. Ada tiga komponen utama pengetahuan guru yaitu pengetahuan konten (Content Knowledge), pengetahuan pedagogik (Pedagogical Knowledge), dan pengetahuan teknologi (Technological Knowledge) atau dikenal dengan istilah TPACK. Ketiga komponen tersebut memiliki pengertian masing-masing, yaitu pengetahuan konten meliputi pelajaran yang akan dipelajari, pengetahuan pedagogik adalah bagaimana seorang guru membutuhkan pemahaman teori kognitif, sosial dan perkembangan belajar serta bagaimana proses belajar di kelas, sedangakan pengetahuan teknologi merupakan bagian dari pengetahuan guru terhadap teknologi informatika untuk diterapkan dalam pembalajaran sehingga dapat digunakan untuk meningkatakan kualitias lingkungan pembelajaran.
Namun fakta yang terjadi dilapangan masih jauh dari yang kita harapan, secara garis besar dapat dikatakan bahwa masih terdapat sebagian  guru yang belum sepenuhnya memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK, hal ini  terjadi karena beberapa faktor dianataranya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dari guru itu sendiri dalam hal mengoprasikan media tersebut seperti komputer/laptop, selain itu terdapat juga faktor lain sehingga hal itu menjadi kendala yang paling sering ditemukan pada setiap satuan pendidikan (Fasilitas yang belum memadai). Sehingga yang terjadi adalah pembelajaran yang monoton dan cenderung hanya mengguakan media yang ada saja (papan tulis) sehingga timbul istilah CBSH (catat bahan sampai habis) di papan tulis.
Berdasarkan penjelasan diatas, berikut ini hal-hal yang melatarbelakangi penyebab Guru belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK;
Guru tidak menguasai sepenuhnya dalam menggunakan ataupun mengoperasikan computer & laptop.
Guru merasa tidak perlu menggunakan media pembelajaran berbasis TIK karena lebih nyaman menggunakan media yang sudah ada saja (papan tulis).
Kurangnya motivasi guru untuk belajar dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK mengingat usia yang akan memasuki masa pensiun.
Fasilitas sekolah yang belum memadai (terutama belum adanya aliran listrik pada setiap kelas dan media proyektor hanya 1 buah)
Â
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan;
Â
Jika melihat dari sudut pandang kebermanfaatan, tentunya hal ini penting untuk dibagikan, karena pada dasarnya kita sebagai guru adalah pembelajar hingga akhir hayat, maka sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri dalam menghadapi arus dari perkembangan zaman dan kemajuan dari teknologi itu sendiri untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menunjang pendidikan disekolah kita. Dengan begitu apa yang menjadi harapan kita bersama sebagai guru bisa juga dirasakan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, tentu hal ini dapat memudahkan mereka untuk merekonstruksi pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga nantinya mereka dapat bersaing baik dalam bidang akademik maupun non akdemik.
Harapan saya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan dorongan kepada rekan-rekan guru khususnya yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Harapan Bunda Manado untuk bersama-sama dalam meningkatkan kemampuan serta keterampilan diri terutama dalam menguasai dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK untuk nantinya dapat di implementasikan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas.
Â
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini;
Â
Pada kegiatan ini saya berperan sebagai penulis sekaligus juga guru, hal pertama yang saya lakukan pada kegiatan ini ialah sebisa mungkin berusaha menempatkan diri bukan sebagai orang yang paling ahli ataupun paling tahu dalam hal menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, melainkan sebagai rekan sesama guru dengan menjadi tutor sebaya bagi rekan-rekan guru lain yang dalam hal ini memang sama sekali tidak bisa menggunakan komputer/laptop.
Selanjutnya saya menyampaikan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, memberikan penjelasan sedikit gambaran tentang manfaat dan pentingnya menguasai media pembelajaran berbasis TIK untuk guru dalam kegiatan pembelajaran terutama pada era seperti sekarang ini, setelah itu saya membagikan media pembelajaran yang sudah saya buat sebelumnya dan kemudian meminta pendapat dan tanggapan dari teman-teman guru terkait media pembelajaran tersebut.
Hal penting yang ingin saya sampaikan pada kegiatan ini adalah melalui media pembelajaran yang saya buat ini setidaknya dapat memberikan gairah atau tambahan motivasi khususnya untuk rekan guru-guru lain, agar lebih sering menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada setiap kegiatan pembelajaran pada masing-masing mata pelajaran mereka.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut;
Pada pelaksanaan kegiatan ini terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya di antaranya sebagai berikut;
- Persiapan sebelum melakukan kegiatan, karena pada dasarnya media pembelajaran yang di buat haruslah sesuai dengan karakteristik peserta didik dan harus menyesuaikan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai sehingga perlu memilih dan menentukan konten informasi yang sesuai dengan kebutuhan dari materi yang akan dibelajarkan.
- Terdapat sebagian dari teman-teman guru yang kurang merespon hal ini di karena alasan kesibukan dengan tugas-tugas tambahan dari sekolah.
- Rendahnya motivasi dari sebagian guru dalam meningkatkan keterampilan dalam mengoprasikan komputer/laptop dan media elektronik lain sehingga pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK ini kurang begitu di praktekan dalam kegiatan pembelajaran.
- Belum adanya wadah/sarana untuk guru dalam memediasi kegiatan pelatihan disekolah terutama dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK.
- Fasilitas yang kurang mendukung penggunaan media pembelajaran terutama belum terdapat adanya aliran listrik pada tiap kelas.
Siapa saja yang terlibat,
Â
Pada pelaksanaan kegiatan ini saya sebagai penulis terlibat langsung dengan tetap berkoordinasi dengan kepala sekolah dan seluruh rekan-rekan guru yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Harapan Bunda Manado.
Aksi :Â
Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Aksi
Â
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/Strategi yang digunakan dan  bagaimana prosesnya;
Â
Langkah-langkah dalam mengatasi tantangan di atas yaitu sebagai berikut;
Mempersiapkan hal-hal yang mencakup perangkat pembelajaran terutama RPP, bahan ajar, LKPD, intrumen penilaian serta media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Karena sebagian guru-guru disibukan dengan tugas-tugas tambahan sekolah, sehingga dalam hal ini saya menenyempatkan waktu untuk berdiskusi dan bertukar pendapat dengan guru yang bersangkutan saat mereka dalam keadaan tidak sibuk/memiliki waktu luang.
Saya meminta bantuan kepada rekan-rekan guru lain yang dalam hal ini meraka sudah mahir dalam mengoperasikan komputer/laptop untuk bersama-sama dengan saya melakukan pendampingan dan tutor sebaya khususnya kepada rekan-rekan guru lain yang sama sekali tidak bisa menggunakan komputer/laptop.
Siapa saja yang terlibat
Â
Pada pelaksanaan kegiatan ini saya sebagai penulis terlibat langsung dengan tetap berkoordinasi dengan kepala sekolah dan seluruh rekan-rekan guru yang terdapat pada satuan pendidikan SMPIT Harapan Bunda Manado.
Â
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini;
Â
Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menunjang kegiatan ini yaitu;
Laptop (masing-masing guru)
Handphone (masing-masing guru)
Data Seluler (masing-masing guru)
LCD atau Proyektor (1 buah)
Kabel sepanjang 20 Meter
Bak cok listrik (4 buah)
Speaker aktif (1 buah)
Â
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Â
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang telah dilakukan?
Jika menelusuri lebih jauh terkait langkah-langkah yang telah dilakukan maka tentu saja hal ini memberikan dampak yang signifikan baik kita sebagai guru, peserta didik, lingkungan pendidikan serta muaranya nanti ialah meningkatnya kualitas dari pembelajaran di kelas. terutama jika melihat dari segi pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK yang di antaranya sebagai berikut;
Mulai dari persiapan guru dalam perangakat pembelajaran mulai dari RPP, bahan ajar, LKPD, intrumen penilaian serta media pembelajaran yang akan digunakan secara keseluruhan bisa lebih siap
Sebagai guru kita dituntut untuk sebisa mungkin dapat mengatur waktu dengan baik sehingga hal-hal seperti kesibukan  guru dengan tugas sekolah dan tuntutan kewajiban guru dalam mengajar bisa di atur dengan baik pula, sehingga nantinya tidak ada salah satu tugas dari guru yang akan terbengkalai.
Adanya kerjasama yang baik dan komunikasi yang terjalin antar sesama guru, sehingga hal ini bisa memberikan dampak lebih pada kegiatan yang saya lakukan, diantaranya lebih mudah bagi saya dalam melakukan pendampingan dan tutor sebaya kepada rekan-rekan guru lain untuk bersama-sama belajar membuat dan mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â
Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini terbilang sangat Efektif, karena jika melihat perubahan yang terjadi, sudah mulai timbul kesadaran terhadap guru-guru tentang pentingnya saat ini kemampuan dari guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada kegiatan pembelajaran di kelas, selain kegiatan tutor sebaya yang mulai sering dilakukan, guru-guru yang ada di SMPIT Harapan Bunda Manado juga sudah lebih sering mengikuti kegiatan pelatihan online, hal ini tentu merupakan satu modal penting bagi saya dan teman-teman guru lain untuk terus meningkatkan kompetensi baik dalam penggunaan media pembelajaran serta mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
Respon mengenai kegiatan yang telah saya lakukan baik dari kepala sekolah dan  rekan sejawat guru lain tentang strategi dan aksi Guru Dapat Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis TIK yang diintegritasikan dengan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Sebagai Pendukung Proses Kegiatan Pembelajaran sangat positif, meskipun pada awalnya terdapat sebagian guru yang tidak memberikan respon positif, namun melalui komunikasi yang terjalin dengan baik dan koordinasi dengan kepala sekolah terkait kendala yang di alami oleh guru-guru serta diskusi yang saya lakukan dengan seluruh guru, lambat laun guru-guru tersebut bisa menyesuaikan dengan keadaan dan mulai bersama-sama dengan saya membantu guru lain yang belum bisa menggunakan komputer/laptop untuk mendapatkan pendampingan melalui tutor sebaya.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor Keberhasilan pada kegiatan ini ialah adanya kerjasama yang baik serta dukungan baik secara moril dan materil dari kepala sekolah dan juga komukasi yang terjalin dengan baik antar sesama guru dan seluruh rekan-rekan staf yang ada di SMPIT Harapan Bunda Manado yang turut membantu saya sehingga seluruh rangkaian pada kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik.
Pembelajaran Dari Keseluruhan Proses Tersebut
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses pada kegiatan ini sebagai penulis saya menyadari bahwa masih terdapat banyak hal yang perlu saya tingkatkan lagi khususnya pada diri saya pribadi sebagai tenaga pendidik terutama dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK pada kegiatan pembelajaran. Berkaca pada kegiatan ini memberikan kesempatan kepada saya untuk terus belajar dan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan media pembelajaran yang interaktif dan inovatif. sekaligus hal ini juga dapat meningkatkan kompetensi saya sebagai guru profesional khususnya pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
Â
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan mulai dari kegiatan pembelajaran Aksi 1 sampai pada aksi 4 maka dapat disimpulkan bahwa setiap masalah yang terjadi sebenarnya dapat ditemukan solusinya asalkan yang menjadi tujuan kita memperbaiki kualitas pendidikan pada satuan pendidikan kita serta hal itu murni dorongan dari dalam hati kita dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi, dan yang paling penting adalah bagaimana strategi yang kita gunakan bisa menyesuaikan dengan masalah yang kita temui, sehingga jika strategi kita tepat maka masalah terjadi pada satuan pendidikan khususnya SMPIT Harapan Bunda Manado dapat ditemukan solusinya. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan best practice ini bisa tercapai, maka sudah sewajarnya bahwa sebagai guru kita perlu untuk terus meningkat kompetensi serta kualitas diri sebagai guru abad 21 dengan begitu tentunya hal ini dapat memberikan dampak yang positif baik itu untuk kita sebagai guru dan juga untuk peserta didik kedepanya.
3.2 Saran
3.2.1. Bagi GuruÂ
Untuk kedepan saya berharap agar kegiatan ini tidak hanya sebagai pembelajaran untuk saya secara pribadi namun juga untuk seluruh rekan guru-guru di SMPIT Harapan Bunda Manado agar besama-sama nanti bisa menerapkan dan mengimplementasikan hal ini pada setiap kegiatan pembelajaran dikelas.
3.2.2 Pembaca
Mudah-mudahan dengan adanya hasil dari pelaksanaan best practice ini bisa memberikan sedikit ilmu untuk kedepannya dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan sempurna, semoga dengan begitu nantinya dapat memberikan perubahan pada kualitas pendidikan indonesia pada umumnya dan pada khususnya untuk Provinsi Sulawesi Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Sujati, Sri. 2017. "Pengaruh Metode Mengajar Dan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Smk Muhammadiyah 2 Moyudan" Dalam Skripsi (halaman 20-29). Universitas Negeri Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id/56144/1/64.%20Skripsi_Sri%20Sujati_13802241011.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H