barang ribawi tetapi menggunakan kadar atau takaran yang tidak selaras. model kasusnya saatmenjelang hari raya idul fitri banyak orang yang menawarkan menukar pecahan uang sebesar 100 ribu dengan pecahan 2 ribu namun jumlahnya hanya 48 lembar, sehingga total uang yang diberikan hanya 96 ribu.
dua. Riba yad
Riba yad terjadi waktu proses transaksi tidak menegaskan berapa nominal
harga pembayaran. Jadi, saat proses tersebut, tidak terdapat konvensi sebelum serah terima. contoh kasusnya, terdapat orang yg menjual motor dan menawarkan barang seharga 12 juta Jika dibayar tunai, namun Jika dicicil menjadi 15 juta.
tiga. Riba nasi'ah
Riba nasi'ah terjadi tatkala ada proses jual-beli menggunakan tempo eksklusif.
Transaksi tadi dilakukan dengan dua jenis barang ribawi yg sama namun
dengan penangguhan penyerahan atau pembayaran. contoh lainnya, misal ada 2
orang Nabila serta Rezka yg ingin bertukar emas 24 zat oksidasi. Nabila telah memberikanemas pada Rezka. namun Rezka mengatakan baru akan menyerahkannya sebulan lagi bisa disimpulkan bahwa Riba menyampaikan akibat negatif bagi akhlak dan jiwa pelakunya. Bila diperhatikan, maka kita akan menemukan bahwa mereka yg berinteraksi dengan riba ialah individu yang secara alami memiliki sifat kikir, dada yang sempit, berhati keras, menyembah harta, tamak akan kemewahan global dan sifat-sifat hina lainnya. Riba ialah akhlak kaum jahiliyah. Barang siapa yang melakukannya, maka sungguh dia telah menyamakan dirinya dengan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H