Mohon tunggu...
Devi Indriani
Devi Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uts

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hukum Jual Beli dalam Agama Islam

11 Juni 2023   20:12 Diperbarui: 11 Juni 2023   20:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

a. Jual beli sesuatu yg tidak ada

Para ulama fikih sepakan menyatakan jual beli ini tidak sah/batil. misalnya, memperjual belikan butir-buahan yg putiknya pun belum muncul dipohonnya atau anak sapi yg belum ada sekalipun diperut ibunya sudah terdapat. Hal ini sejalan menggunakan sabda Rasulullah SAW, yg diriwayatkan sang al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ahmad Ibnu Hambal, An-Nasai, serta At-Tirmidzi.

akan tetapi, Ibnu Qayyim al-Zauziyyah (691-751 H/1292-1350 M), pakar fikih Hanbali, mengatakan bahwa jualbeli yg barangnya tidak terdapat saat berlangsungnya akad, namun diyakini akan terdapat di masa yang akan tiba sinkron dengan kebiasaannya, boleh diperjualbelikan dan hukumnya sah, alasannya karena tidak dijumpai di dalam al-Quran dan AS-Sunnah embargo terhadap jual beli mirip ini. yang ada dan dilarang dalam sunnah Rasulullah SAW., menurutnya ialah jual beli tipuan (ba'I al-gharar). Memperjual belikan sesuatu yg diyakini terdapat di masa yg akan tiba, menurutnya tidak termasuk jual beli tipuan.

mirip menjual barang yg hilang atau burung piaraan yang tanggal serta terbang di udara. jual beli barang curian. sebab adalah Hadis yg diriwayatkan Ahmad ibn Hambal, Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi sebagai berikut: jangan engkau membeli ikan di dalam air, karena jual beli mirip ini artinya jual beli tipuan.

c. Jual beli yg mengandung unsur penipuan

yg di lahirnya baik tetapi dibalik itu ada unsur-unsur tipuan, sebagaimana ada dalam sabda Rasulullah SAW perihal memperjual belikan ikan yg masih terdapat di dalam air di atas.

d. Jual beli benda-benda najis

seperti khamer, babi, serta darah, sebab seluruh itu pada pandangan Islam merupakan najis serta tidak mengandung makna harta.

e. Jual beli al-arbun

Jual beli yang bentuknya dilakukan melalui perjanjian, pembeli membeli sebuah barang dan uangnya seharga barang diserahkan kepada penjual, dengan kondisi jika pembeli tertarik dan putusan bulat maka jual beli sah tetapi Bila pembeli tidak setuju, dan barang dikembalikan maka uang sudah diberikan kepada penjual sebagai hibah bagi penjual.

f. Memperjual belikan sesuatu yang tidak boleh dimiliki seorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun