" Ya.." jawabnya sambil mengagguk
" ade ga kangen atau ingin bertemu sama ayah dan Ibu ade ? "
" Buat apa ? yang penting bisa jajan sama main  aku udah seneng" jawabnya sambil mengunyah makanannya.
" ade benci sama  mereka?"
" mungkin  ,karena mereka sudah membuangku mereka tidak menyayagiku juga"
Jawabannya membuatku cukup sedih  seorang anak normal diusianya biasanya  sangat menyayangi kedua orang tuannya , bahkan jika ditinggal satu hari saja dia bakal rewel. Melihatnya seperti melihat di cermin dan membuatku  bersimpati.
" Ya setidaknnya ade ada yang menyayagi ade" ucapku  sambil tersenyum pahit.
" Yang harus ade ingat seberapa  ade benci sama orang tua ade mereka tetap orang tua yang telah melahirkan kita tanpa mereka kita tak mungkin ada di dunia yang kejam lagi indah ini"
" masa depan ade ke depannya mungkin  akan lebih sulit dan lebih menyakitkan tapi percayalah bahwa Tuhan selalu mendengar doa hambannya, begitulah yang guru kakak katakan"
" aku ga ngerti apa yang kakak katakana," jawabnya dengan muka bingung.
" suatu saat ade bakal paham, yaudah kakak duluan ." ucapku sambil memberikan selembar lima riibu dan dua ribu ke Ibu Ros .