Mohon tunggu...
Dede Suhada
Dede Suhada Mohon Tunggu... Konsultan - Pelajar

12 MIPA 1 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kami Melihat Dunia yang Sama

25 Januari 2020   22:44 Diperbarui: 25 Januari 2020   22:44 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Namun 6 bulan terakhir di kantor ada pekerja baru ya umurnya kurang lebih sama dengan saya , orangnya terlihat ramah dan murah senyum tapi kusadari ada sesuatu yang dia sembunyikan terlihat jelas di matanya dan aku merasa tak asing dengan dia."

" Sebagai bawahan ku akui kemampuannya , selalu mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Tetapi dia seperti ingin merebut posisi manajer keuangan , saya tidak keberatan bila berkompetisi secara sehat malah lebih bersemangat dalam bekerja."

" Tapi si brengsek itu gak tau malunya menjatuhkan orang dengan cara kotor , gara-gara dia nama baik saya tercoreng dan sekarang saya dianggap seorang pencuri karena difitnah telah menggelapkan uang kantor. Saya bersumpah tak pernah mengambil seperak pun dengan cara haram."

" Tapi tak satupun teman dan atasan saya dikantor mempercayai saya dan kebanyakan hanya mengabaikan  acuh tak acuh "

" memang uang yang hilang cukup besar tapi dengan prestasi yang telah saya buat seharusnya tak perlu sampai mengeluarkan juga, mereka  setidaknya bisa memberi  peringatan terlebih dulu , bahkan ada yang mengancam melaporkan saya ke polisi ."

Ekspresi bapak itu seketika berubah seratus delapan puluh derajat ketika membahas orang yang menjatuhkannya sesekali dia menggebrak meja .

" Kenapa bapak yakin dia yang menjatuhkan Bapak nanti takutnya suudzon loh pak "

" Kan saya bilang jangan ganggu !"

" maaf "

 " bukan  bermaksud suudzon tapi dia sendiri yang mengakuinya sendiri di depan orang yang dijatuhkannya  dan menertawakan dengan puas penderitaan orang lain ."

" Saya bingung nanti pulang bilang gimana ke istri dan anak saya , saya takut mengecewakan mereka, serta bagaimana menafkahi mereka , mungkin kehidupan keluarga saya juga akan terancam."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun