" iya..iyaa.." jawabku sambil memalingkan wajah
" Pada saat itu ada satu siswi yang membuatku tertarik mau gimana lagi kan kalo suka ga bisa dibohongi, kucoba bertanya pada teman saya tentang dirinnya. Sempat saya kecewa karena tahu dia sudah ada yang punya tapi tekad saya saat itu  sudah bulat saya yakin dialah jodoh saya."
" Kudekati dia kurayu namun kesetiannya pada pasangannya patut dipuji, tapi saya tidak menyerah. Banyak pengorbanan yang saya lakukan banyak tenaga yang saya keluarkan pada saat itu saya seperti dimabuk tak tahu harus berhenti . Kau tahu bocah berapa lama saya berusaha? perlu satu tahun  untuk bisa mendapatkannya,  walaupun melelahkan tapi akhirnya saya mendapat yang diidam-idamkan. "
" Lalu hubungan bapak dengan perempuan itu bagaimana?"tanyaku.
" Kau dapat menemuinya jika berkunjung ke rumah saya"
Wajah bapak itu yang tadinya suram  seketika menjadi lebih cerah.
" dan mantan pacar wanita itu adalah Fahmi orang yang sama yang menjatuhkan saya"
" Saya tak percaya bahwa si Fahmi akan mendedam sampai saat ini yah manusia memang sulit  dimengerti, tapi saat ini  masalahnya saya tak sanggup menghadap istri dan anak saya"
" Bapak tak perlu bersedih hati ingatlah siapa yang mengatur rezeki manusia , Bapak tinggal memintanya , lalu jika istri dan anak Bapak memang menyayangi Bapak seharusnya mereka bisa memaklumi dan akan mendukung bapak.
" Jika Bapak masih sulit mencari kerja hubungi saja saya" ucapku sambil membayar nasi ke Ibu Ros dan bersiap-siap pergi.
" Memangnya kau bisa apa bocah?"