"Lo dapet duit dari mana, Rip, buat main pe'es?" tanya gue ke Surip, suatu hari sepulang sekolah tanpa basa-basi. Surip ditanya begitu malah nyengir. "Yeee, ditanya bukannya jawab malah nyengir!"
"Gue maen pe'es nggak pernah bayar, De," ungkap Surip, akhirnya.
Gue lantas terkejut. "Kok, bisa? Bapak lo punya rental pe'es?"
"Boro-boro rental pe'es. Jadi tukang rental sendal jepit aja bapak gue belom tentu mampu!"
"Terus?"
"Gue setiap hari nongkrong di rental pe'es, De."
"Emang, kalo nongkrong di rental pe'es, bisa maen gratis gitu?"
"Ya, nggak. Tapi gue punya trik sendiri gimana caranya supaya gue bisa main pe'es gratis."
"Gimana caranya?"
Surip lalu menjelaskan kalo apa yang ia lakukan adalah nongkrong di rental PS, kemudian main dari sisa waktu orang lain. Jadi, ketika ada orang yang menyudahi permainannya di menit-menit terakhir, Surip akan beraksi untuk mengambil alih stick tersebut. Memang menurutnya cara ini untung-untungan. Dalam sehari, bisa saja Surip nggak mendapat kesempatan main PS. Namun menurutnya ini lebih mending dari pada nggak main PS sama sekali. Gue yang mulai tertarik dengan apa yang dilakukan Surip, bertanya, "Emang boleh nongkrong di rental pe'es tapi nggak maen?"
"Di rental deket rumah gue, sih, boleh. Tapi kayaknya semua rental pe'es sama aja dah."