Mohon tunggu...
Dean Ardeanto
Dean Ardeanto Mohon Tunggu... Seniman - Atlet gundu profesional

Manusia biasa yang hobi menulis. Suka kentut sambil tiarap.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masa Kecilku: Demi Bermain Playstation

8 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:01 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Serius. Makanya gue ke sini."

"Tapi, lo udah ijin sama nenek lo belom?"

"Hmmm ... gue ke sini bilangnya mau mandi ujan, sih."

"Lah, gimana? Ntar kalo nenek lo tau lo bo'ong gimana?"

"Makanya itu jangan sampe ketauan. Gue bo'ong, bilang mau mandi ujan bareng lo, biar gue bisa ikut lo ngojek payung. Please, De, jangan nolak! Gue juga butuh duit tambahan semenjak nggak dibolehin lagi minta sama Nenek."

Alhirnya, karena kasihan, gue izinkan Ardan buat ikut pergi ngojek payung bareng gue. Gue pinjamkan dia sebuah payung. Lalu dari rumah kami pergi bersama-sama menemui Amar. Amar, yang melihat ada anak baru selain gue yang ikut ngojek payung, lagi-lagi melancarkan aksinya untuk meminta upeti dari Ardan sebagai tanda jasa membimbing. Dia nggak keberatan. Lalu dimulailah sejak itu petulangan kami ngojek payung demi mendapatkan uang untuk main PS.

Semenjak gue dan Ardan ngojek payung, kami nggak khawatir lagi soal biaya main PS. Kami punya sistem ganti-gantian mentraktir. Kalo hari ini Ardan yang bayarin gue main PS, maka tugas gue adalah beliin camilan dan minuman untuk menemani kami main PS. Pola seperti ini berangsur berulang-ulang, berhari-hari, hingga sampai berminggu-minggu. Sampai nggak terasa sudah hampir tiga bulan saja kami menjalani aksi ngojek payung demi mendapat uang buat main PS. Semua terasa lancar. Sampai Ardan ketahuan bonyoknya ngojek payung.

"Lo mending cabut, deh! Soalnya Bokap gue marah banget pas tau gue ngojek payung," ungkap Ardan, sore hari di depan rumahnya ketika gue temui.

"Kok, bisa ketauan, si, Dan?" tanya gue.

"Ceritanya panjang. Jadi, intinya, salah satu pelanggan ojek payung gue kemarin, ternyata temen arisan Nyokap gue."

"Lah, kalo dia temen Nyokap lo, kenapa lo nggak ngumpet? Kenapa lo mao aja jadiin dia pelanggan lo?"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun