Mohon tunggu...
Dean Ardeanto
Dean Ardeanto Mohon Tunggu... Seniman - Atlet gundu profesional

Manusia biasa yang hobi menulis. Suka kentut sambil tiarap.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masa Kecilku: Demi Bermain Playstation

8 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:01 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com/Pexels

"Itu dia masalahnya! Gue awalnya nggak tau kalo dia temen Nyokap. Sekarang semuanya udah terlanjur."

"Aduh!" gue menepuk jidat. "Terus sekarang gimana?"

"Lo mending buru-buru cabut, deh! Soalnya lo lagi diincer sama Bokap gue!"

"Hah? Salah gue apaan?"

"Jadi, Bokap gue ngira, lo yang ngehasut gue buat ngojek payung. Dia nggak percaya biarpun gue udah jelasin kalo gue ngojek payung karena keinginan sendiri. Lo mending sekarang cabut, deh! Gue nggak mao lo kena tabok sama Bokap gue. Dia suka nabok orang soalnya!"

"Serius, Dan?" gue langsung jiper.

"Serius. Dulu, nih, ya, dia pernah nabok gue beberapa kali, nabok preman pasar gara-gara preman itu ngegoda Nyokap waktu muda, sama, yang terakhir, dia suka nabok ..."

"Tentara?" tembak gue, cepat, berpikir kalo Bokapnya Ardan suka nabok orang yang kebanyakan orang nggak berani tabok.

Ardan menggeleng. Ia lalu dengan cepat menjawab, "Nyamuk."

Hening.

Sejak itu, gue jadi nggak berani nunjukin batang hidung gue di rumah Ardan. Jangankan nongol buat nyamper dia, sekedar lewat di depan rumahnya aja gue nggak berani. Gue takut papasan sama Bokapnya Ardan yang botak galak itu. Kalo itu sampai kejadian, kemungkinannya ada dua: gue bakal ditabokin sampai gempor, atau dada gue bakal dibikin remuk sama kepala botaknya yang kayak ujung pukulan bedug. Sekali lagi, pasti sakit rasanya kena hantaman benda tumpul. Gue menjaga jarak dari Ardan sejak hari itu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun