Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerja Keras, Kepercayaan, dan Kesederhanaan yang Membuahkan Kebahagiaan dan Kesuksesan

17 Agustus 2021   05:30 Diperbarui: 17 Agustus 2021   05:41 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lalu?"

"Uangku aku belikan mobil bak. Ikannya aku dapatkan dari tengkulak dengan kas bon."

"Kas bon?"

"Iya, semulanya dia juga tak percaya. Tapi, aku yakinkan bahwa aku pasti bisa bayarnya dan ini akan membuat bisnisnya lebih baik, kan selama ini dia hanya jual ke kota-kota sekitar. Aku juga meyakinkan dia apabila aku tak bisa bayar, aku akan berikan mobilku untuk dia. Ya, modal kepercayaanlah, Tang. Syukurlah, semua yang aku kirim ke Bandung laku dan untungnya besar. Lama-lama, aku juga kirim barang-barang lain hasil kota kelahiran kita. Tapi capek, Tang. Aku kirim sendiri."

"Kalau sudah sampai Bandung mah, tiga jam hari biasa bisa sampai Jakarta, Man."

"Masalahnya, Tang. Dari kota kita sampai Bandung saja sudah sehari. Kalau aku main ke Jakarta lagi, kapan aku kembali untuk antar barang yang baru? Ini semuanya lagi pada liburan, jadi sepi, gak ada yang bisa diambil."

"Sungguh luar biasa kerja kerasmu, Man. Tak mudah bekerja seperti itu. Luar biasa! Kerja kerasmu sudah membuat kamu wirausaha sendiri, jadi bos."

"Bosnya aku, kulinya juga aku. Aku yang punya, aku yang memimpin, aku juga yang harus kerja fisik, menguras energi. Kamu, bosnya kamu, kulinya bukan kamu. Kamu memimpin, kamu merencanakan, kamu mengendalikan, anak buahmu yang kerjakan. Tak mungkin kamu masih jadi karyawan kelas bawah, pasti sudah ada yang kamu pimpin. Kalau tidak, bagaimana beli rumah? Mobil sih mungkin bisa ya."

"Tang, aku juga kuli, menjalankan perintah bosku. Kamu jadi bos, usaha jalan atau tidak tergantung kamu, kamu pasti akan terus terpakai selama kamu masih sanggup bekerja. Aku? Usaha mau bagaimana tergantung bosku, kalau suatu saat bosku punya yang baru, aku ditendang."

"Kerja kerasmu yang akan menentukan apakah kamu bertahan atau ditendang, bisa naik atau begitu-begitu saja. Aman juga jadi kamu, modal usaha bukan dari kamu, perusahaan satu mati tinggal loncat ke perusahaan lain. Meskipun memang, prosesnya tak semudah dan secepat itu."

"Tapi, Man. Suatu saat aku juga harus berinvestasi dan berwirausaha. Tidak mungkin aku bekerja seumur hidupku, aku harus membangun jalan supaya uang yang kelak akan datang sendiri kepadaku. Aku tak mungkin terus mengejar uang, ada batasnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun