Mohon tunggu...
Datuak Bandaro Sati
Datuak Bandaro Sati Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Coffee

Secangkir ialah rasa; ribuan cangkir juga rasa. Seberapapun, semua tentang rasa. Warna yang serupa tiada bisa untuk saling membatasi! #CoffeeTime

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sri (2)

24 Juli 2019   09:24 Diperbarui: 24 Juli 2019   09:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyanyikan beberapa lagu, mereka tampak riang dengan penokohannya masing-masing.

 

"Memori Berkasih" Kamu hapal lagu ini, tanya Sri kepada BD. Waw, kenapa lagu ini? Tanya balik BD saat itu. Tidak apa-apa, aku hanya suka saja lagu itu; jawab Sri. Ya sudah, seusai giliran mereka, kita duet lagu itu; jawab BD.

Ups.., "BD, yuuk kita nyanyi lagu Seventeen -- Cinta tak Bertuan" ucap Utari. Dengan senang hati, BD langsung menyambut Microphone yang disuguhkan Ridwan ketika itu. Sembari berkata kepada Sri, "Untukmu sebuah lagu dariku, nanti setelah ini baru kita menyanyikan lagu untuk kita" hehheee... Gombalan kesekian untuk Sri hari ini. Nyata oh ternyata, Dua jam waktu berselang. Tepat pukul 15.30Wib.

Aba-aba di layar Televisi Room Karaoke 210 menandakan waktu yang bersisa hanya tinggal 5Menit. Lalu kamu pikir apa? Yaps, betul. Tidaklah mungkin masih ada lagi waktu untuk mereka berduet menyanyikan lagu Jiran-Malaysia yang berjudul "Memori Berkasih" Sementara durasi lagui ini membutuhkan waktu Enam Menit.

"Mungkin belum sekarang waktunya", Ucap Sri. "Hei, waktu kita bukan hanya sekarang, tapi kini dan selamanya. Jikapun tidak bisa sekarang, mungkin karena kita tidak di posisi berdua menyanyi di sini. Andai kita berdua punya waktu, kita bisa menyanyikan lagu ini Sembilan kali bahkan lebih", Candaan BD waktu itu.

"Aduuhhh Gombalannya Basiiiii, Pak Tua; ingat Anak Istri di rumah", ucap Sri. "Looh, untuk Anak Istri tentu aku tidak lupa, karena dia Anakku." Lalu? Sanggah BD untuk kesekian kalinya? Hahhaaaaa... (Dari jawabannya yang sejengkal barusan, aku kok merasa ada yang janggal. Bagian mana ya?) Tanya Sri dalam hati. Ah, tak perlu di pikirkan sekarang. Tooh masih ada waktu-waktu selanjutnya untuk aku memikirkan hal yang sepele ini, ucapnya lagi lagi dalam hati.

"Ya sudah, Yuuk balik ke Kampus. Sabtu depan kita ulangi lagi, semoga saja di jam yang sama", ucap Utari. Mereka semua tertawa melampiaskan bahagia yang tersisa.

"Kamu masih ada Kuliah habis ini", tanya BD.

"Iya, Hukum TataNegara sama bapak Onzu", Ucap Sri.

"Kalau begitu aku gabung 2H5, soalnya jam aku sama Bapak Onzu barusan; sementara aku kan sedari tadi disini sama kalian", Ucap BD

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun