Tiga kali dalam waktu yang berdekatan, namsa yang indah "Sri Putri Tanjung" masih terlampir indah di LCD Gadged hadiah ulang tahun pernikahannya yang ke dua tersebut. Ari hanya membalasnya dengan pesan, nati saya hubungi, lagi di Bengkel Motor di seberang kampus Ekonomi Universitas Ekasakti.
Okey!! Empat huruf yang bermakna setuju beserta dua tanda seru yang menjelaskan penegasan terlukis di Applikasi WhatsApp Ari.
Dua Jam berlalu, 11.45Wib ...
Â
Selesai sudah Scuter tua milik Ari menyerahkan sekujur tubuhnya kepada Haji Mahmud. Di perjalanannya menuju Fakultas Hukum, Ari melihat Sentya yang baru saja turun dari Angkot dan menumpangkannya menuju Kampus. Syukurlah, ada tumpangan gratis, ucap Sentya waktu itu. Kenapa baru ke Kampus, tanya Ketua kelas 2H5, Sentya menjawab; banyak cucian bang, udah Tiga hari hujan begitu setia dengan kota kita. Makanya di cuaca yang cerah ini aku bisa mengambil kesempatan mencucinya. Hehheeee... Ari hanya menjawabnya dengan senyum, sembari membayangkan sang Istri yang juga tengah sibuk-sibuknya berkemas di rumah.
Terima kasih bang, ucap Sentya. Dengan perawakan yang penuh canda, Ari menjawab... "Tertulis disini 4000 Mbak, *Dengan melihat Gadged yang berada di tangan kirinya*. Pantang untuk kalah, Sentya menjawab, Ups...Abang Gojek ya? Kirain Opang, nggak pake Tarif. Hahaha...Galak tawa mereka saling beradu dan mengalihkan pandangan Mahasiswa/I yang juga berada di Parkiran Kampus.
Dengan sigap, Ari langsung menuju local dan menemui Sri dan duduk bersebelahan. Ada apa menelephone? Maaf, tadi aku sedang di bengkel. Sri Cuma menjawab, "Kan tadi udah kamu chat di WhatsApp tentang posisimu". Oh iya, aku lupa "tangkas Ari". Tadi Dosen Hukum Perdata menanyakan, makanya aku Telephone, jawab Sri. "Itu saja" Ucap Ari, "Ya" jika ada yang lebih dari itu, mungkin bukan denganmu aku memperbincangkan; Masalah pernikahan misalnya. Hahahaa ... Tawa yang kesekian bagi seorang Ari untuk mengobati Luka di Dompetnya sebab Scuter tua.
"Mana yang lain", tanya Utari waktu itu. "Mereka palingan di Kantin depan" jawab Ari. "Baiklah, aku ke sana dulu" Ucap Utari. "Aku ikut" jawab Sri sembari berdiri mengemasi beberapa Novel yang ada di mejanya ketika itu.
"Kita Kuliah Hukum TataNegara pukul 16.00 nanti, masih ada beberapa Jam waktu yang tersisa. Apa kita tetap disini, atau pergi Karaokean?" ucap Yulia. Dengan senang hati, Sri mengangguk-angguk kecil mengiyakan ucapan Yulia. "Yang lain", Tanya Yulia. "Kami setuju saja" jawab mereka serempak. Member Card Utari kan ada, langsung aja yuuk? Ucap Ari waktu itu. "Bagaimana kalau kita mengajak BD juga? Tooh dia hobby nyanyi dan habis ini kan Dosennya kan juga nggak hadir" Ucap Utari. Tapi apakah BD bisa ikut? Kalau nggak bisa? "Kalau nggak bisa, kita saja yang pergi." Ucap Vita. (Menoleh sedikit ragu-ragu) biar aku telephone dulu, Ucap Sri.
Lagi dan lagi di hari yang sama, panggilan Sri berbalas chattingan WhatsApp. Aku sedang Kuliah Hukum Pidana, kangen ya? Canda BD dalam chattingannya melalui WhatsApp kepada Sri. "Kangen? Lumayan daripada nggak, tapi lebih kangen nungguin kamu di Kantin depan dan kita bareng-bareng pergi Karaokean; gimana?" balas Sri. Asiiappp, duluan aja nanti aku nyusul, kirim lokasi dan room berapa, jawab BD.
Okey!! Empat huruf yang bermakna setuju beserta dua tanda seru yang menjelaskan penegasan terlukis di Applikasi WhatsApp BD.