Mohon tunggu...
Datuak Bandaro Sati
Datuak Bandaro Sati Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Coffee

Secangkir ialah rasa; ribuan cangkir juga rasa. Seberapapun, semua tentang rasa. Warna yang serupa tiada bisa untuk saling membatasi! #CoffeeTime

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sri (2)

24 Juli 2019   09:24 Diperbarui: 24 Juli 2019   09:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul 12.40Wib ...

 

BD menelephone balik kontak Gadis Minang berparas Melayu. Langsung Sri bergegas mengangkat Telephone dan berkata "Iya,Hallo" Jawab Sri sembari keluar dari room Karaoke. Setibanya di luar, dari arah Kanan Pot bunga Kamboja yang tengah mekar, terdengar suara; "Hanya sekedar itu saja?" Tanya BD yang berdiri tegak menyuguhkan senyumnya kepada Sri.

Seperti Gadis desa yang sedang jatuh cinta di film-film India, Sri membalas senyuman BD dengan sedikit sumbringah (Hmmmm) Maksudnya Nelephone apa? Tooh kamu kan tinggal masuk room. Ya, setidaknya tanpa mengetok pintu, kenapa juga pakai Nelephone segala? Usil kah? Ucap Sri sembari meluruskan gelang ungu di lengan kanan tangannya.

Dengan sedikit gombalannya BD menjawab "Hei, aku menelephone kan  hanya untuk mengetahui keadaanmu bagaimana, masih dalam posisi merindu atau sedang menunggu kedatanganku, itu saja." Gombalmu pak tua, canda Sri ... Yaa sudah, kita cerita disini, atau barengan di dalam sana sama yang lain; tanya Sri.

Heiii, aku kesini hanya untuk mencarimu, di sampingmu, menjagamu; bahkan kalau perlu untuk berdua denganmu.(Lagi-lagi Gombalan lelaki beranak Satu ini melayang ke telinga Sri) Apa mungkin mencapai Jantung Hati? Hehehe ... Entahlah.

Menyanyikan beberapa lagu, mereka tampak riang dengan penokohannya masing-masing.

 

"Memori Berkasih" Kamu hapal lagu ini, tanya Sri kepada BD. Waw, kenapa lagu ini? Tanya balik BD saat itu. Tidak apa-apa, aku hanya suka saja lagu itu; jawab Sri. Ya sudah, seusai giliran mereka, kita duet lagu itu; jawab BD.

Ups.., "BD, yuuk kita nyanyi lagu Seventeen -- Cinta tak Bertuan" ucap Utari. Dengan senang hati, BD langsung menyambut Microphone yang disuguhkan Ridwan ketika itu. Sembari berkata kepada Sri, "Untukmu sebuah lagu dariku, nanti setelah ini baru kita menyanyikan lagu untuk kita" hehheee... Gombalan kesekian untuk Sri hari ini. Nyata oh ternyata, Dua jam waktu berselang. Tepat pukul 15.30Wib.

Aba-aba di layar Televisi Room Karaoke 210 menandakan waktu yang bersisa hanya tinggal 5Menit. Lalu kamu pikir apa? Yaps, betul. Tidaklah mungkin masih ada lagi waktu untuk mereka berduet menyanyikan lagu Jiran-Malaysia yang berjudul "Memori Berkasih" Sementara durasi lagui ini membutuhkan waktu Enam Menit.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun