Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pilkardus

9 Juli 2021   20:23 Diperbarui: 9 Juli 2021   21:17 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak politisi oposisi meregang nyawa di ruangan itu. Beberapa kali, dia berpikir mendengar rintihan dan jeritan mereka. Dan sekarang dalam mimpi buruknya, dia bermain dengan tangan yang terputus, menggunakannya untuk mengelus brewok bapaknya.

Dia tidak pernah memberi tahu ibunya mengapa dia pindah.

"Jangan lama-lama," kata Quinna. "Gue banyak kerjaan."

Dia tersenyum. "Cyber Princess nama yang bagus," katanya.

"Nggak ada hubungannya dengan kam---... Anda," kata Quinna ketus.

"Betulkah?" dia berkata. "Saya tidak bilang---"

"Tiga menit," potong Quinna.

Dia diam sejenak, lalu menghela nafas yang nyaris tidak terdengar.

"Kenapa kamu tidak berbicara dengan ibumu?" dia bertanya.

Tenggorokannya tercekat. Jari-jarinya mencengkeram tempurung lututnya dan menggigit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah, menahan diri agar tidak berteriak.

Dia tidak pernah mengerti mengapa ibunya tetap mencintai bapaknya, mengapa dia menyimpan baju-bajunya dengan rapi di lemari menunggunya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun