Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pilkardus

9 Juli 2021   20:23 Diperbarui: 9 Juli 2021   21:17 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Quinn!" dia berkata.

"Mengapa?" Quinna bertanya.

Senyum Wisnu langsung menghilang. Dia menoleh ke layar, pada video laki-laki yang tersenyum ke kamera, dan kemudian dia menekan tombol memadamkan layar, seolah-olah itu akan menghapus kejahatannya.

Wisnu bangkit perlahan, dan Quinna bisa melihat bahwa dia sedang memikirkan sebuah alasan.

"Aku mencintaimu," ujarnya.

"Katakan saja kenapa," kata Quinna.

Hening sejenak.

Dia menatap Wisnu. Ar mata mengaburkan penglihatannya. Wisnu tak membalas tatapannya.

"Aku tahu, seharusnya aku memberitahumu," kata Wisnu. "Tapi, yah, kamu tahu, bapakmu---"

"Dia bukan bapakku," kata Quinna.

"Oke, oke," kata Wisnu. "Mantan Presiden, dia datang kepadaku tadi malam dan menawari akses eksklusif kalau aku ... kamu tahu," dia terdiam, menatap kakinya yang telanjang karena malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun