5. Keterbatasan dan Kritik: Menilai potensi keterbatasan teori ini, termasuk tantangan dalam pengukuran, implementasi, dan keberlanjutannya di dunia nyata.
Penutup
Teori kejeniusan multidimensi bukan hanya konsep baru, tetapi juga panggilan untuk membangun masa depan yang lebih adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Dengan mendukung pengembangan individu dan kolektif yang mencerminkan enam dimensi ini, kita dapat menghadirkan solusi yang lebih relevan bagi tantangan terbesar umat manusia, dari skala lokal hingga global.
Daftar Pustaka
1. Gardner, H. (1983). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books.
Menguraikan konsep kecerdasan majemuk yang menjadi dasar bagi teori multidimensi.
2. Wilber, K. (2000). A Theory of Everything: An Integral Vision for Business, Politics, Science, and Spirituality. Boston: Shambhala Publications.
Mengusulkan teori integral yang relevan untuk menghubungkan berbagai dimensi dalam teori kejeniusan.
3. Graves, C. W. (1974). Human Nature Prepares for a Momentous Leap. The Futurist, 8(2), 72--87.
Memperkenalkan konsep Spiral Dynamics sebagai pendekatan untuk memahami perkembangan manusia dan masyarakat.
4. Csikszentmihalyi, M. (1996). Creativity: Flow and the Psychology of Discovery and Invention. New York: HarperCollins.