Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Teori Ekspektasi Baru Bagi Kebijakan Publik

25 November 2024   15:54 Diperbarui: 29 November 2024   22:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus pada maksimalisasi utilitas di mana penghasilan tinggi dapat menyebabkan kurangnya utilitas dan pemanfaatan pendapatan tersebut jika ekspektasi sederhana atau stagnan. Solusi yang bisa dimajukan adalah dengan mendorong pengambilan risiko atau investasi dalam pertumbuhan jangka panjang.

b) Penghasilan rendah, ekspektasi tinggi:

Umum terjadi di pasar spekulatif atau dengan perilaku berisiko tinggi. Solusi yang bisa dimajukan adalah dengan mendefinisikan kembali ekspektasi realistis berdasarkan kendala pendapatan.

c) Volatilitas pendapatan:

Kondisi di mana perubahan pendapatan menyebabkan fluktuasi utilitas dan ekspektasi yang tidak stabil. Solusi yang bisa dimajukan adalah dengan memperkenalkan mekanisme buffer atau jaga-jaga misalnya kebijakan penghematan dan asuransi. 

Model Equilibrium untuk Optimasi

Ketika E dalah produk dari I dan U, maka kami membentuk suatu model equilibrium, yaitu:

a) Fungsi objektif:

Memaksimalkan subjek pendapatan dan ekspektasi yang koheren.

\ max u (c, t) \ quad \ text {sedemikian rupa itu} \ quad c \ leq i (t) \ quad \ text {dan} \ quad e (u, \ delta i, t) \ approx u (c, T).

b) Kendala Dinamis:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun