Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(FiksiHorror) Tujuh

14 Mei 2011   12:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:42 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit gemetaran aku mengalihkan pandanganku kepada Mat Wiji. Aku masih ingat pesannya, tidak menutup mataku kecuali untuk berkedip. Akan tetapi yang terjadi, mataku malah sulit untuk sekedar berkedip karena takjubku.

"Siapa itu, Pak? " tanyaku dengan suara bergetar.

"Lha, itu sirepnya."

"Sirepnya? Kenapa bentuknya begitu?" tanyaku bodoh.

"Goblok. Memangnya kau pikir sirep itu seperti apa?"

"Tidak tahu, Pak. Belum pernah lihat."

"Hmm..sekarang sudah tahu, kan? Nah, aku buka inderamu itu biar kau bisa mengetahui sekitarmu. Anak yang kau ceritakan tadi bisa kau lihat karena dia memang berniat menampakkan dirinya. Untuk yang tidak mau menampakkan diri seperti hantu sirep itu, sekarang kau bisa lihat."

Jantungku berhenti satu detik rasanya. Itulah sosok yang menidurkan kawan-kawanku! Pastilah dia dikirim oleh pemiliknya yang ingin menggali makam Sagrip yang kami jaga.

"Jadi, mahluk halus apapun bisa kulihat sekarang, Pak?"

"Ya, tentu. Menarik, bukan?"

Menarik dengkulmu ambles!

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun