Mohon tunggu...
antonio
antonio Mohon Tunggu... Jurnalis - SMP N 4 WANASARI

GURU BAHASA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Kemampuan Menentukan Struktur Teks Paragraf dengan Teknik Bursa Paragraf di SMP 4 Wanasari

6 Desember 2023   00:15 Diperbarui: 6 Desember 2023   00:20 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013, baik dari kelas VII sampai kelas IX lebih menitikberatkan pada pembelajaran teks. Semua teks dalam pembelajaran Bahasa Indonesisa  merupakan rangkaian sehingga tidak bisa dilihat secara parsial, tetapi harus dipandang secara utuh. Salah satu teks yang diajarkan di kelas IX adalah teks Tantangan. Salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam teks tantangan adalah menangkap makna teks tantangan. 

Indikator yang ingin dicapai dalam kompetensi dasar ini salah satunya menentukan struktur teks tantangan. Kemampuan menentukan struktur teks tantangan adalah kemampuan yang sangat penting. Akan tetapi, ternyata   hasil pembelajaran menentukan struktur teks tantangan ini masih rendah, terutama pada kelas IX E. Rendahnya kemampuan peserta didik kelas IX E SMP NEGERI 4 WANASARI tahun pelajaran 2022/2023 pada pembelajaran menentukan Struktur teks tantangan  dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik. 

Dari 40 peserta didik  hanya 15 peserta didik  atau  37,5  % yang mencapai nilai tuntas. Nilai rata-rata kelas hanya 65. Ini berarti pembelajaran menentukan struktur teks tantangan belum mencapai ketuntasan. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam Depdikbud (2009: 15) bahwa suatu kelas dinyatakan telah tuntas belajar apabila di kelas tersebut telah terdapat 85% yang telah mencapai daya serap > KKM.

Penyebab ketidakberhasilan pembelajaran itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, bahan ajar yang digunakan hanya terfokus pada LKS yang dikeluarkan oleh penerbit tertentu. Peserta didik beranggapan bahwa LKS merupakan satu-satunya sumber pembelajaran. Padahal materi dan latihan dalam LKS bersifat terbatas. Bahkan pelatihan-pelatihan yang disajikan masih banyak yang bersifat teoretis dan mutu kurang berbobot. Akibatnya, peserta didik hanya terkungkung pada materi yang terdapat dalam LKS tersebut. Peserta didik kurang dapat mengembangkan potensi belajarnya.

Penyebab kedua,  peserta didik kurang termotivasi, kurang percaya diri,  kurang memiliki keberanian, merasa malu, takut, dan masih gagap dalam  berbicara. Akibatnya, aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran cenderung pasif.  Bahkan sebagian peserta didik sama sekali tidak mau mengerjakan tugas dengan alasan berbagai macam. Bahkan beberapa peserta didik sengaja lebih memilih bercakap-cakap dengan teman sebangkunya. Meskipun diberlakukan kegiatan diskusi atau belajar kelompok, tetapi kegiatan tersebut masih belum optimal. Kegiatan hanya didominasi oleh 1-2 peserta didik yang berkemampuan lebih, sementara anggota lainnya pasif dan cenderung mengandalkan kinerja teman sekelompoknya. Sebaliknya, anggota yang berkemampuan tinggi masih merasa malas untuk berbagi dengan anggota lain.   

Penyebab ketiga, guru masih menerapkan cara-cara tradisional. Pembelajaran masih didominasi oleh ceramah dan kegiatan pembelajaran berpusat pada guru. Selain itu, guru pun belum menggunakan media yang dapat mendorong motivasi belajar peserta didik. Kondisi itu dipengaruhi oleh kurangnya wawasan tentang  teknik pembelajaran yang dimiliki guru dan tidak ada stimulus yang mampu membangkitkan daya pikir peserta didik. Dalam kegiatan diskusi pun, guru belum maksimal memberikan bimbingan, bantuan, dan arahan kepada kelompok.  

Paparan tersebut merupakan gambaran kegagalan sebuah proses dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu, kegagalan tersebut merupakan masalah yang mendesak yang harus segera diatasi. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan  teknik pembelajaran yang tepat. Tepat dalam arti mengena di hati peserta didik dan mengena pada sasaran. Salah satu teknik pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut adalah penggunakan teknik bursa paragraf pada pembelajaran menentukan struktu teks tantangan. Menurut peneliti, dengan cara ini peserta didik akan lebih tertarik dan lebih bersemangat mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, melalui penerapan teknik bursa paragraf diharapkan peserta didik lebih senang yang pada akhirnya berimbas pada meningkatnya kemampuan menentukan struktur  teks tantangan.  

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul "Peningkatan Kemampuan Menentukan Struktur Teks Tantangan dengan Menggunakan Teknik Bursa Paragraf  pada Peserta Didik Kelas IX E SMP NEGERI 4 WANASARI Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023"

Perumusan Masalah

       Masalah utama dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IX E SMP NEGERI 4 WANASARI Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023 pada materi menentukan struktur teks tantangan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Bagaimanakah peningkatan kemampuan menentukan struktur teks tantangan dengan menggunakan teknik bursa paragraf  pada peserta didik kelas IX E SMP NEGERI 4 WANASARI Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun