Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tirai Gelap: Intrik Suap di Balik Koridor DPR RI

15 Juni 2024   07:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/.radarsolo_id 

Setelah mendiskusikan strategi, mereka memutuskan untuk mulai dengan mengungkap salah satu pengusaha besar yang diduga menjadi penyokong dana terbesar dalam jaringan korupsi ini, Pak Hendra. Dengan bukti yang mereka miliki, Arjuna bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melakukan operasi penangkapan.

Operasi tersebut berjalan lancar. Pak Hendra ditangkap dan diinterogasi. Dari interogasi tersebut, lebih banyak nama muncul, termasuk beberapa pejabat tinggi yang selama ini tampak bersih dan tak tersentuh.

Malam itu, Arjuna merenung di ruang kerjanya. Dia merasa perjalanan ini sangat panjang dan penuh dengan liku. Namun, dia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk membuat perubahan besar. Dia memutuskan untuk menghubungi beberapa anggota DPR yang selama ini dikenal bersih dan memiliki integritas tinggi.

Mereka bertemu di sebuah restoran kecil yang tenang. Di sana, Arjuna menjelaskan rencananya untuk membersihkan sistem dari dalam.

"Kita harus bekerja sama. Ini bukan hanya tentang mengungkap korupsi, tetapi juga tentang membangun sistem yang lebih transparan dan akuntabel," kata Arjuna dengan semangat.

Salah satu anggota DPR, Ibu Ratna, menyetujui. "Saya setuju, Arjuna. Kita butuh reformasi yang menyeluruh. Saya akan mendukung Anda dan kita akan menggalang dukungan dari anggota lain yang memiliki visi yang sama."

Pertemuan itu memberikan harapan baru bagi Arjuna. Dia merasa bahwa perjuangannya tidak sia-sia dan masih banyak orang yang peduli pada perubahan yang lebih baik. Dengan dukungan yang semakin besar, mereka mulai merancang undang-undang baru yang lebih ketat untuk memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi di semua level pemerintahan.

Beberapa minggu berikutnya, mereka bekerja tanpa kenal lelah. Dukungan publik semakin kuat seiring dengan terungkapnya lebih banyak kasus korupsi. Media terus memberitakan perkembangan ini, menciptakan tekanan tambahan bagi mereka yang terlibat dalam korupsi untuk mundur atau menghadapi konsekuensi yang serius.

Namun, ancaman terhadap Arjuna dan timnya tidak hilang begitu saja. Suatu malam, saat Arjuna sedang dalam perjalanan pulang, sebuah mobil hitam mengikuti mobilnya. Arjuna menyadari bahwa dia sedang diawasi dan mungkin dalam bahaya.

Dia segera menghubungi Maya dan memberi tahu situasinya. Maya menginstruksikan agar Arjuna menuju kantor polisi terdekat. Saat Arjuna tiba di sana, mobil hitam itu berbalik arah dan menghilang ke dalam kegelapan.

Setelah kejadian itu, Arjuna tahu bahwa dia harus lebih berhati-hati. Ancaman nyata masih mengintai, dan musuh-musuhnya akan melakukan apa saja untuk menjatuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun