Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tirai Gelap: Intrik Suap di Balik Koridor DPR RI

15 Juni 2024   07:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:09 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/.radarsolo_id 

Maya mengangguk setuju. "Kita juga harus mencari tahu siapa yang memberikan flash drive ini kepada kita. Mungkin ada seseorang di dalam jaringan mereka yang ingin membantu kita."

Dimas menyarankan, "Kita bisa menggunakan informasi ini untuk melawan mereka. Jika kita bisa membuktikan bahwa mereka merencanakan skandal palsu, kita bisa memutar balik keadaan."

Dengan rencana baru, Arjuna dan timnya bekerja lebih keras untuk mengumpulkan bukti dan mempersiapkan serangan balik. Mereka mulai dengan mempublikasikan sebagian dari rekaman itu secara bertahap melalui media yang dapat dipercaya. Publik segera bereaksi dengan kemarahan terhadap pejabat-pejabat yang terlibat, dan dukungan untuk Arjuna semakin kuat.

Di sisi lain, Pak Bram dan rekan-rekannya semakin terpojok. Mereka mencoba segala cara untuk membalas, termasuk menyuap beberapa media untuk menyebarkan berita palsu tentang Arjuna. Namun, berkat kerja keras Dimas, mereka berhasil membongkar konspirasi itu dan mengungkap kebohongan-kebohongan tersebut.

Tengah malam, Arjuna menerima telepon dari seorang informan anonim yang mengaku memiliki informasi penting tentang rencana selanjutnya dari jaringan korupsi.

"Kau harus bertemu denganku segera. Aku punya informasi yang bisa menjatuhkan mereka semua," kata suara di ujung telepon.

Arjuna setuju dan mengatur pertemuan di sebuah lokasi rahasia. Dia tiba di sana dengan perasaan waspada, tetapi juga penuh harapan bahwa ini bisa menjadi kunci untuk mengakhiri semuanya.

Informan tersebut ternyata seorang mantan anggota jaringan korupsi yang kini ingin bertobat. Dia memberikan daftar lengkap nama-nama yang terlibat, transaksi ilegal, dan rencana detail untuk menyerang Arjuna dan timnya.

"Ini semua bukti yang kau butuhkan untuk menutup kasus ini dan membawa mereka ke pengadilan," kata informan itu sambil menyerahkan dokumen-dokumen tebal.

Arjuna merasa lega sekaligus terharu. "Terima kasih atas keberanianmu. Kita akan memastikan mereka semua mendapatkan hukuman yang setimpal."

Dengan bukti-bukti baru, Arjuna dan timnya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengatur penangkapan besar-besaran. Operasi tersebut berlangsung di berbagai lokasi secara serentak, menangkap pejabat-pejabat dan pengusaha yang terlibat dalam jaringan korupsi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun