Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tirai Gelap: Intrik Suap di Balik Koridor DPR RI

15 Juni 2024   07:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:09 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/.radarsolo_id 

Dimas mengangguk. "Aku akan melakukan yang terbaik. Kita harus bergerak cepat."

Dengan upaya bersama, Arjuna dan timnya berhasil melacak jejak Pak Bram ke sebuah rumah persembunyian di luar kota. Dalam operasi yang penuh ketegangan, mereka bekerja sama dengan polisi untuk menangkap kembali Pak Bram.

Saat penangkapan berlangsung, terjadi baku tembak yang intens. Namun, berkat kerjasama yang solid antara tim Arjuna dan pihak kepolisian, Pak Bram akhirnya berhasil ditangkap kembali. Keberhasilan ini menjadi kemenangan besar bagi Arjuna dan timnya.

Setelah situasi terkendali, Arjuna berdiri di depan media, memberikan pernyataan tegas. "Ini adalah bukti bahwa keadilan akan selalu menang. Kami akan terus berjuang melawan korupsi dan memastikan bahwa tidak ada yang bisa lolos dari hukuman."

Di tengah sorak sorai dan dukungan publik, Arjuna merasa bahwa perjuangannya mulai membuahkan hasil. Namun, dia tahu bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dengan dukungan dari rakyat dan timnya yang setia, dia bertekad untuk terus melangkah di jalan yang benar, membawa perubahan yang nyata bagi masa depan bangsa.

Chapter 8: Menguak Akar Masalah

Kemenangan atas penangkapan kembali Pak Bram memberi Arjuna dan timnya napas lega, meski hanya sementara. Meskipun figur utama jaringan korupsi telah ditangkap, mereka tahu bahwa akar masalah masih dalam-dalam dan luas. Mereka harus mengungkap semua yang terlibat dalam konspirasi ini untuk membersihkan sistem secara menyeluruh.

Pagi itu, setelah pertemuan pers yang penuh euforia, Arjuna dan timnya berkumpul di ruang rapat untuk merencanakan langkah berikutnya. Maya membuka pertemuan dengan laporan terbarunya.

"Pak Arjuna, meskipun Pak Bram sudah ditangkap kembali, jaringan ini memiliki banyak cabang. Kita menemukan beberapa nama yang terlibat, termasuk beberapa pengusaha besar dan pejabat tinggi lainnya," kata Maya sambil menunjuk peta jaringan korupsi yang terpasang di dinding.

Arjuna memandangi peta tersebut. "Kita perlu strategi yang lebih terorganisir untuk mengungkap semua ini. Kita harus memutuskan setiap cabang dari akar hingga ujung," katanya dengan tegas.

Dimas, yang selama ini membantu mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, angkat bicara. "Kita punya bukti yang cukup kuat untuk beberapa nama. Kita bisa memulai dengan mengungkap mereka ke publik secara bertahap. Ini akan memberikan tekanan dan membuat yang lain takut untuk melanjutkan praktik korupsi mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun