Mohon tunggu...
Afroh Fauziah
Afroh Fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Pemahaman

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kungkungan Buatan

10 Februari 2021   02:44 Diperbarui: 10 Februari 2021   03:01 2639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"...."

"Jangan mempersulit dirimu. Aku sebagai saksi kekejaman negara itu. Teknologi dan ciptaan mereka semakin canggih, jangan mau lagi kita dikalahkan!"

"Tapi eksperimen manusia juga tidak dibenarkan Mahesa!"

"Kita justru memudahkan semuanya. Mereka beruntung akan memiliki kekuatan unik dan hebat, dan kita diuntungkan karena bantuan mereka dalam perang." senyum kecilku.

"Ini sama saja seperti menggunakan bahan atau senjata kimia dalam perang. Dan itu dilarang, Hes!"

"Hentikan, Bram." pergiku.

Disitulah awal mula ku biarkan Brama merecoki dan melakukan tujuannya. Disitu ku mulai berpura-pura menjalankan tugas jarak dekat dengan menjadi seorang paman dari gadis malang yang kedua orang tuanya telah direnggut nyawanya oleh pihak musuh. Dari situ ku mulai membuat kelonggaran sendiri, mulai dari situ aku mempunyai rasa simpati. Aku mendapatkan kasih sayang yang kurindukan selama menjadi Paman Aca. Tapi, mulai dari musibah besar itu, kapten mempererat pertahanan dengan membuat lapisan kaca bertambah. Dan akupun kembali mengabdi dan serius pada tujuan awal, walau sedikit dengan rasa tak karuan. Hanya Brama yang lebih berani, aku tak mampu melakukan pelanggaran itu, walaupun aku ingin, walaupun tak ada yang mengetahui. Karena kepercayaan terhadap diriku yang merupakan pelayan setia kapten.

Tempat ini, terlihat besar, benar-benar megah bahkan menjulang melewati awan. Tempat ini, hanya diketahui sebagai pusat eksperimen-eksperimen ilmiah tercipta tanpa mengetahui maksud utama dibentuknya. Tak ada yang mengetahui, kecuali para pekerja didalamnya yang tak pernah keluar dari tempat itu. Sekali direkrut, sekali masuk, selamanya menetap. Orang luar hanya berpikir hidup disini benar-benar enak dan memadai hingga enggan keluar, walaupun benar, alasan lebih tepatnya bukan itu. Privasi harus tetap aman, bukan?

Kejadian silam membuat aib besar bagi negara dan para ilmuan disini, untungnya berita itu tak sampai ke pihak negara luar, semua langsung dibereskan dan diberantas, di masukkan kembali dalam kubah buatan itu. Lapisan yang semula hanya 2 ditambah lagi dan ditampilkan replika atau hologram perkotaan yang terlihat seperti nyata. Tentu saja untuk memanipulasi mata, tentu saja untuk mengecoh para mutan didalamnya. Karena tak menutup kemungkinan, yang tahun silam saja berhasil menggempur kungkungan dinding kaca selebar 30 cm dengan bahan terkuat sekalipun, apalagi yang akan mendatang? Yang telah disodori dan dicampuri bahan terbaru lainnya. Mutan-mutan itu juga dapat berbahaya mengancam nyawa orang-orang tak bersalah.

Jadi, apakah mutan itu ada? Atau mutan itu hasil penciptaan? Apa yang dilihat Ica itu benar-benar dunia luar? Atau hanya replika buatan saja?

photocollage-20210207-162847689-6022e5a6d541df62a008b942.jpg
photocollage-20210207-162847689-6022e5a6d541df62a008b942.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun