Agungmu selalu berada diantara dikotomi
Maha meninggikan juga maha merendahkan, pemberi kecukupan juga yang memberi perhitungan, Maha penerima taubat juga Maha pemberi balasan.
Salahkah aku jika mengertikan engkau punya batasan dengan suatu tujuan?
Lantas, mengapa aku harus senantiasa lapang?
Bangkit
Sedih hati mendapati jari-jari yang saling menunjuk namun enggan menunjukan yang terbaik
Bisakah kita abaikan kecemburuan itu? Bukankah dunia pernah di gemparkan bahkan oleh satu orang saja... Lalu, kita yang punya asa dan loyalitas ini mengapa harus ragu? Aku tau niat baikmu, ingin semuanya bersatu bukan? Namun sampai kapan harus dipaksa? Sedangkan disampingmu telah berdiri beberapa orang dengan hasrat dan tekat yang berapi-api. Sudahlah, mari kita wujudkan rumah itu!
Paku Palu
Kita paku pada kayu yang sama
Kayu yang kokoh sehingga rayap pun tak akan sanggup mengikis.
Di hantam keras oleh simposium-simposium yang sebagai mana mestinya sampai rata dengan kayu