Detak-detak yang mencoba diterka
Sungging senyum haruslah merekah
Air tuba menjelma air susu
Menarik simpul tetaplah menjadi candu
Penantian Pangkas
Sofa usang yang terus menggoda pinggul untuk tetap rekat, sepasang insan yang nampak mesra menonton Spongebob di sofa sebrang serta ribuan helai rambut yang terus meniti keteguhan hati.
Kapankah akan tiba giliranku? Puluhan motor telah merayap meninggalkan tempat sedangkan aku masih disini menunggu untuk di eksekusi.
Puluhan batang rokok telah di hisap dan rasa dahaga begitu menggerogoti tenggorokan. Namun, sayangnya perjuangan ini tak bisa kubiarkan patah di tengah jalan
Ohh jagat dewa Batara... Andai saja kau mempertemukanku lebih dahulu dengan si pemotong rambut pastilah telah ku persunting dirinya untuk menjamah rambutku terlebih dahulu.
Antara Aku, Kau dan Hujan.
Teringat saat rintik hujan menjadi titik pengukir senyum kita... Berlari dan menari diatas bumi yang bersimbah genangan membuat kita basah kuyup di hujani kebahagiaan.