Mohon tunggu...
13_Fandi Achmad Fahrezi
13_Fandi Achmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan tulisan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi

4 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:24 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laut tampaknya mulai gusar, petir beralih peran menjadi lentera di dalam gulita lautan.

Gemuruh guntur dengan sukarela mengiri irama syahdu sang bayu

Apa gunanya aku meringkuk dan terisak jika maut dengan sopanya mencoba menyapa

Ibu, salahkah aku yang bercumbu mesra dengan waktu?

Ibu, kepalaku nanar tak bernanah

Ibu, kapankah siksa ini meredah dan aku dapat melangkahkan kaki menuju surga?

Harap

Sendu itu canda

Sumringah itu candu

Kapankah akan terlupa?

Kapankah akan kembali bersua?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun