“Ntar dua minggu lagi Mas pulang.”
“Jangan bohong lho ya.”
“Kalau bohong mang kenapa?”
“Kalau bohong ntar matanya jadi dua, tangannya juga dua, kaki nya dua.”
“Ihh,, nggak lucu… Tak sentil lho kamu ntar.”
“Kalau berani nyentil tak sumpahin jadi ganteng loh.”
“Mau dooongg… hehehe.”
“Ya udah… Edell tidur duluan ya, Mas. Besok mau bangun pagi soalnya.”
“Iya sayang.. met bobo yaa… nggak usah kangen sama Mas.. bentar lagi kan kita juga bisa ketemu.. hehe.”
“Ihh,, ngapain kangen segala…ogah ah.. oyasuminasai, Mas Irfan.”
“Oyasumi, Dik Edellia.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!