Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjual Jamu Gendong Terakhir

18 April 2011   09:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Udah Mbak.. lupain aja.. hehehe..”

Dari dalam mobil Irfan berkata ,”Yank…udah belum..?”

“Makasih ya Mbak,,” kata Meta untuk terakhir kali. Yang dijawab dengan senyuman kecil dari Edellia. Mobil BMW hitam itu berlalu dari hadapannya. Kemudian dirasakannya sebuah tepukan kecil di punggung.

“Nduk… kamu hebat.. Meskipun Mbah pengen kamu nggak putus dari Irfan.. Tapi semuanya sudah terlanjur.. Berbahagialah dengan seseorang yang akan mencintaimu apa adanya.” Kakek tua tiba-tiba muncul di belakangnya.

“Terima kasih, Mbah..”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun