“Del.. kenapa sih kamu nggak mau ngikutin saran Mas.. ini demi kebaikan kamu..”
“Masak?”
“Kok gitu sih ngomongnya.. Jadi kamu nggak mau nerima bantuan dari siapapun?”
Edellia menggeleng.
“Terakhir kali Mas nanya… kamu nggak mau nerima bantuan dari siapapun?”
“Mas malu punya pacar lulusan SMA?” Edellia malah balas bertanya.
“Del…please.. Mas nggak bilang kayak gitu kan?”
“Mas nggak berani bilang karena takut melukai hati Edell.. Sudahlah Mas.. Mas bisa cari pasangan lain yang nanti punya gelar juga seperti Mas..” Edellia mengemasi lagi jamunya. Dia bersiap meninggalkan Irfan.
“Aku keliling dulu Mas..” pamit Edell sambil tersenyum lesu.
“Kita belum selesai Del..”
“Terimakasih ya Mas.. Edell senang Mas nggak mutusin Edell…. Tapi Edell yang harus tahu diri. Sampaikan salam saya buat Eyangnya Mas Irfan,” kata Edellia.