Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjual Jamu Gendong Terakhir

18 April 2011   09:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Del.. kenapa sih kamu nggak mau ngikutin saran Mas.. ini demi kebaikan kamu..”

“Masak?”

“Kok gitu sih ngomongnya.. Jadi kamu nggak mau nerima bantuan dari siapapun?”

Edellia menggeleng.

“Terakhir kali Mas nanya… kamu nggak mau nerima bantuan dari siapapun?”

“Mas malu punya pacar lulusan SMA?” Edellia malah balas bertanya.

“Del…please.. Mas nggak bilang kayak gitu kan?”

“Mas nggak berani bilang karena takut melukai hati Edell.. Sudahlah Mas.. Mas bisa cari pasangan lain yang nanti punya gelar juga seperti Mas..” Edellia mengemasi lagi jamunya. Dia bersiap meninggalkan Irfan.

“Aku keliling dulu Mas..” pamit Edell sambil tersenyum lesu.

“Kita belum selesai Del..”

“Terimakasih ya Mas.. Edell senang Mas nggak mutusin Edell…. Tapi Edell yang harus tahu diri. Sampaikan salam saya buat Eyangnya Mas Irfan,” kata Edellia.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun