“Nggak apa-apa, Mas.”
“Gimana kerja’an?” tanya Irfan.
“Baik… Mas sendiri kuliahnya lancar?”
“Alhamdulillah Dell.. Semuanya lancar.. udah nggak juga shock sama pergaulan Jogja. Hehehe.”
“Lha iya tho, Mas. Masak udah setahun lebih masih mau shock.. Tapi ya jangan sampe ikut kebawa yang enggak-enggak lho, Mas.”
“Enggak lah… Percaya dong sama Mas kamu yang ganteng ini.”
“Ganteng-an kunci Mas?”
“Ah, kamu ini lho… Tega amat ngatain Mas.”
“Mas Irfan kapan pulang ke Boyolali? Semenjak Emak meninggal… kita belum ketemu lagi…dulu juga… mas nggak bisa datang ke pemakaman Emak kan karena Mas lagi di Bandung.”
“Gimana mau datang… Rumah kamu aja Mas masih belum tahu. Tapi seneng juga nich. Ternyata bisa juga ya kamu kangen sama Mas? Hihihi.”
“Gitu ya… malah ngeledek.”