"Gue capek, mau pulang!" Â kataku melangkah. Tapi Adam segera meraih lenganku yang tak berlemak nan mungil, "kita kan mau dinner dulu!"
"Lu dinner ajah sama Vidia, gue banyak tugas kuliah!" seruku menghentakan tangannya dari lenganku dan langsung ku barlari keluar dengan kesal. Entah mengapa aku tidak suka sekali Adam terlihat mesra dengan model yang namanya Vidia itu, yang sepertinya suka sama Adam!
Ku obok-obok tasku sesampainya di mobil, "aduh..., dimana sih?" kesalku,
CRINGGG!
"Mencari ini nona!"
Ku toleh arah suara itu, Adam sudah berdiri tak jauh dariku dengan kunci mobilku di tangannya. Oh iya, kan kunci mobilku memang Adam yang bawa. Karena tadi waktu berangkat aku menolak naik motornya, jadi dia yang setirin mobilku! Ia berjalan mendekat, wajahku sudah memerah karena malu.
"Yuk!" katanya,
"Gue mau pulang sendiri aja!"
"Mana bisa, gue udah terlanjur pesen tempat loh di resto,"
"Derita lu!"
"Key, lembutan dikit sama calon suami kenapa sih? Pernikahan kita udah deket loh!" katanya mengingkatkan seraya membukakan pintu mobil untukku,