Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ku Benci Kau dengan Cintaku

15 September 2016   21:08 Diperbarui: 15 September 2016   21:34 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Harusnya lu itu nggak usah sok nolak dijodohin sama gue kalau akhirnya lu yang napsu duluan!"

"Hah, napsu? Sama lu gitu?" kuhela nafas perlahan dulu, "helloooo, ngaca!" cibirku mendorong tubuhnya. Tapi ia malah kian merapatkan tubuhnya ke arahku, ku sampingkan wajahku ke kanan. Mulutnya tepat di sisi telingaku,

"Lu tuh nggak usah muna, bilang aja kalau sebenarnya lu tuh suka sama gue!" bisiknya.

Kupicingkan mataku, ke-PD-an banget nih bocah!

"Selera gue itu bukan ABG macam lu!"

Ia menjauhkan dirinya, menatap wajahku seolah mengamati sesuatu. Lalu ia mengembangkan senyum nakal di hibirnya yang seksi itu, "ouh..., jadi selera lu tuh lebih ke om-om. PAN...tes...,"

"Enak ajah, minggir! Gue mau pulang!"

"Sayangnya..., gue nggak bisa ngebiarin lu pulang sekarang!"

"Lu mau pergi atau gue teriak?" ancamku. Ia menjinjing satu alisnya, "teriak ajah, tapi mengingat insiden kemarin..., gue rasa..., seluruh kampus ini nggak bakal percaya kalau gue mau macem-macemin lu. Secara, kan lu yang nyium gue duluan!" ia mengingatkan. Mataku sedikit melebar, tapi itu benar. Lagipula, hampir seluruh cewe di kampusku kan ngefans sama dia, pasti bakal lebih belain dia. Sial!

Kutatap wajah yang tersenyum dengan seringai nakal dan penuh kemenangan itu, "terus lu mau apa?" tanyaku ketus.

"Ya minta pertanggungjawaban lu lah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun