"Per-TANGGUNGJAWAB-an gue? Lu...,"
"Udah, ikut aja yuk!" ia langsung saja menarik tanganku, tapi sekuat tenaga aku menahan diri, "nggak mau!" tolakku. Ia langsung menudingku dengan telunjuknya,
"Lu mau ikut gue atau gue cium lagi nih!" ancamnya. Aku melotot seketika dan menutup mulutku dengan telapak tangan seraya menggeleng, ia tersenyum lagi. Dan senyum itu lagi! Terpaksa aku pun ikut dengannya,tapi..., nah, kok naik motor! Entar rambutku jadi berantakan deh!
"Jam segini itu biasanya macet, kalau naik mobil lu...sore baru bisa nyampe. Udah, lu nggak usah cerewet, naik ajah!" galaknya.
Adam menepikan motornya di basement parkir sebuah area perhotelan yang cukup ku kenal, milik papaku. Ada urusan apa ia bawa aku kesini? Jadi curiga. Kami memasuki sebuah ruangan yang ternyata sudah berkumpul keluarga kami. Tubuhku sempat membatu menatap mereka yang tersenyum girang dengan kehadiran kami. Di sana, ada papa, kak Keyga, tante Fahira, om Angga dan Aline, mereka mengitari meja persegipanjang yang cukup besar dengan hidangan lengkap tersaji memenuhi meja.
"Maaf, kami sedikit terlambat!" ucap Adam. Ih, nih bocah sok sopan sekali! Kami pun duduk di dua kursi berdampingan yang kosong, yang sepertinya sengaja disisakan untuk kami berdua.
"Key, maaf ya. Kami tidak memberitahumu dulu, biar sedikit surprise!" ucap tante Fahira,
"E, nggak apa-apa tante. Tapi emang sih, tadi Key sempet curiga diculik sama Adam!"
"Kamu nakal ya Key, diam-diam kamu sama Adam sudah pacaran!" celetuk papa, mataku melotot dengan ocehan papa. Pacaran!
"Ih, papa apaan sih. Key sama Adam...,"
"Kita udah sebulan pacaran kok om, Key ajah yang malu terus terang!" potong Adam. Mataku tambah melebar dengan ungkapan bohong bocah itu. Sebulan pacaran, nenekmu!