"Key, itu beneran ya?"
Aku tak menyahut pertanyaan Dila. Lagi-lagi aku memilih untuk melarikan diri.
 •••
Kurasakan ada seseorang yang menarik tubuhku saat aku hendak membuka pintu mobilku, tubuhku dengan kasar tersender di badan mobilku sendiri. Sesosok wajah muncul begitu dekat dengan wajahku, membuat mataku harus melebar membuat bola mataku kian membulat.
"Hai!" sapanya dengan senyum sinis, ia masih mengenakan seragam SMUnya.
Sebenarnya aku gugup, tapi aku mencoba untuk mengontrolnya.
"Lu mau ap?"
CUP!
Pertanyaanku terpotong karena ia menutup mulutku dengan mulutnya, menekannya dalam dan keras membuatku harus menahan nafas. Hanya beberapa detik, entah apakah hal itu dilihat oleh para mata yang memergoki atau tidak!
"Dasar brengsek, lu...," kuacungkan jariku padanya dan mengumpat, tapi dia memotongnya dengan menangkup jariku dengan tangannya, "itu adalah balasan apa yang lu lakuin tempo hari!"
"Apa?"