"kami akan berkerja sama membangun kampus yang baru, mereka memiliki dua Sekolah Tinggi yang akan kita gabung menjadi sebuah Institut, dan kami sepakat memilih bapak sebagai Rektor, memang kami meminta maaf karena tidak meminta izin dulu ke bapak"
Bukan saja pekerjaan yang baru yang mungkin ia dapat namun yang tak kalah penting ketemu teman -- teman lama yang sudah lama sekali tidak ketemu.
"saya akan bicarakan dulu dengan keluarga saya dan Yayasan kita, kamu bisa kasih nomor telepon mereka?, saya ingin bicara banyak hal dengan mereka"
"iya pak",
"saya sekalian mau mengambil izajah saya yang sudah lama tidak saya ambil"
"wah, kamu benar -- benar sedang sibuk sampai izajah saja tidak punya waktu untuk mengambilnya"
"ha ha, bisa aja bapak",setelah mereka berbicara banyak hal Danielpun berpesan,
"saya harap bapak merahasiakan dulu keinginan kami, sampai jelas semua",
"pasti".
Ketika ia berjalan ke bagian akademik untuk mengambil izajah, takdir Allah, ia bertemu dengan dr. Rere dan teman -- temannya sesama dosen, memang sekarang waktunya makan siang, dalam hatinya ia hanya berkata bukan waktu yang tepat.
dr. Rere yang pertama menyapa, seperti biasa Daniel hanya bengong saja,