"bagaimana kabar kamu? sekarang kamu kerja dimana", sambil mempersilahkan Daniel untuk duduk.
"saya kerja di lembaga kursus bahasa Inggris pak"
"memangnya kamu bisa bahasa Inggris, saya inget waktu saya bimbingan dengan dr.Rere kamu bisanya bengong saja"
"sedikit banyak bisa bapak", sambil cengar -- cengir mendengar perkataan DR. Rahmat Juwono.
"bagaimana kabar kamu dengan dr. Rere, katanya kamu pacaran?"
"bukan saya pacarnya pak, saya ini siapalah, apa dia sudah menikah?", Daniel balik bertanya
"belum", jawab DR. Rahmat Jowono.
"Alhamdullillah", reflek saja ia mengatakannya, sekilas teringat ia akan peristiwa beberapa tahun yang lalu, saat ia mendekati dr. Rere saat mereka mengerjakan skripsinya, luar biasa begitu banyak orang -- orang yang tidak suka dengan hubungan mereka, sampai -- sampai ibunya dr. Rere berusaha menasehati Daniel dan juga dr. Rere bawasannya hubungan mereka hanya sebatas antara mahasiswa dan pembimbingnya tidak lebih, aneh padahal dr. Rere tidak mempermasalahkan hubungan mereka, enjoy saja. Daniel akhirnya hanya berkata kepada ibunya dr. Rere juga saudaranya sewaktu Daniel datang kerumah dr. Rere yang besar untuk mengerjakan skripsi, atas keinginan dr. Rere
"benar bu, saya cuman datang untuk mengerjakan skripsi saya tidak lebih", usahanya berpura -- pura didepan keluarga dr. Rere
"terima kasih nak, tapi bukan itu maksud ibu, Rere sudah punya calon pendamping sama juga profesinya dengan Rere, seorang dokter"
"iya bu, saya yang salah", pada pertama ia datang dan bertemu ibunya, ia tahu ini ide yang salah kerumah dr. Rere, tapi dr. Rere yang minta.