Mohon tunggu...
Puji Darmanto
Puji Darmanto Mohon Tunggu... -

SAYS AND UP !!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sute Senja

23 Juni 2015   16:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Jo…siapa anak itu ?” tanya Surti kasar.

Belum sempat memberikan penjelasan apapun,Surti malah uring-uringan.

“Dia anak siapa Jo…jawab Jo ! Atau jangan-jangan, dia anak hasil perselingkuhanmu ya…?” tanya Surti membentak-bentak.” Iya, dia pasti anakmu dari si Murah itu ya, pantaslah kalau begitu, dia memang semurah namanya”, terka Surti menguak luka lamanya.

“Hustt.. jangan sembarangan berucap kamu ! Selingkuh-selingkuh, memangnya siapa yang selingkuh, nanti kalau tetangga mendengar, bisa habislah nama kita”, bela Tejo meninggi.

“Biar…biarlah tetangga pada tahu, kalau perlu aku nanti akan bilang di pos kampling, biar semua warga kampung sini mengetahui kelakuanmu itu”, kata Surti.

“Apa-apaan kamu ini Sur..Sur, mbok dewasa sedikitlah kamu. Punya otak itu mbok ya dipakai mikir, jangan disimpan saja dalam bakul, dia itu anak kita Sur ?”, ucap Tejo menasehati.

“Apa….Jo ? Anak kita, hahaha… otak mu itu diamana to Jo…Jo ? Anak kita dari Hongkong ? Aku belum pernah hamil Jo, lagi pula aku ini mandul , mandul Jo… !”, Surti tertawa ditengah perbincangan hebatnya sembari meneteskan air mata.

“Begini Sur, aku bermaksud mengangkat dia menjadi anak kita, bagaimana ?”, balas Tejo sambil mengulurkan tangan untuk mengusap air mata Surti.

“Mengangkat anak…?” tanya Surti dengan nada meninggi dan menampik uluran tangan Tejo.

“Ya sudah, angkat saja anak itu tinggi-tinggi sana ! Tak sudi aku”, sahut Surti kejengkelan.

“Lagi pula siapa dia, anak rimba tak jelas asal usulnya, buluk, kumel, macam anak genderuwo saja”, tambah Surti meluapkan rasa kecewanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun