Mohon tunggu...
Puji Darmanto
Puji Darmanto Mohon Tunggu... -

SAYS AND UP !!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sute Senja

23 Juni 2015   16:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

            Jam dinding kan terus berdetak, menjadi saksi bisu yang ada di gubuk api itu. Dan kalau dulu tak lagi padam, tapi kini gubuk itu butuh perapian. Semuanya terasa dingin. Angin berhembus ke dalam. Tak lagi enggan menerpa mulut gubuk yang tajam. Tiba-tiba semuanya tersadar.

“Sur.. aku minta maaf ya soal yang tadi”, ujar Tejo

“Iya Jo, sudah aku maafkan” sahut Surti.

“Aku janji Sur, tak akan aku lakukan lagi hal sebodoh itu lagi padamu”, tambahan dari Tejo

“Kau tidak salah Jo, aku memang bodoh, aku pantas kau perlakukan seperti yang tadi”, ujar Surti.

Semuanya diam sejenak, lalu,”Nah.. kalau begini kan jadi enak, baik kita lupakan saja kejadian ini dan kita mulai hidup yang baru dengan penuh semangat”, ucap Tejo memecahkan keheningan yang ada.

Malam kian larut, tapi obor tak lagi redup. Pembicaraan hangat mereka berlanjut sampai ke ufuk. Obor-obor telah bersinar terang di gubuk itu. Kalian tahu, bukan obor itu yang dimaksud, tapi hati mereka lah yang selalu bersinar terang. Langit pun tersenyum, burung-burung malam berdendang riang. Kini, gubuk itu semarak dengan kehangatan. Kerikil-kerikil kian hilang, tersapu dewi malam yang melambai syahdu. Yang ada kini hanya zamrud dari hutan lembo. Elok dipandang dan halus dalam genggam. Ada asuh dan asuhan diantara mereka. Tak ada dinding pemisah, tak ada beda antara langit dan bumi. Semuanya indah menjadi satu kesatuan. Bintang-bintang nampak bertebaran dan usailah sudah penantian, tiada nasib yang meratap. Ilalang-ilalang menyambut riang, tersiram oleh kabut-kabut malam. Bahagia sungguh, keluarga kecil mereka. Tejo ,Surti dan Sute. Itulah mereka, air, api dan permata yang menawan. Entah apa jadinya, tapi itulah keadaannya. Yang ada hanyalah doa untuk mereka semua. Semoga keluarga mereka bahagia seutuhnya. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun