Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 22, Perjalanan Ke Padepokan (Cersil STN)

22 April 2024   09:50 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:59 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembada meneruskan perjalanannya.  Kini ia telah memasuki hutan Waringin Soban.  Hutan yang sangat berbahaya bagi siapapun yang melewatinya, terutama bagi mereka yang membawa barang-barang berharga.  Namun Sembada sudah bulat hatinya untuk menerobos hutan itu apapun resikonya.

Ketika matahari sepengalah ia sampai di sebuah perkemahan para pedagang yang hendak menyebrang hutan itu.  Mereka sudah bersiap-siap hendak melanjutkan perjalanannya.  Seorang pengawal melihat kedatangan Sembada yang tengah menaiki kudanya. Pengawal itu segera menghampirinya.

"Siapa kau anak muda ? "

"Aku warga kademangan Majaduwur paman.  Aku akan menyebrang hutan ini pula."

"Benarkah kau warga kademangan Majaduwur ?  Bukan mata-mata para perampok yang biasa membegal pedagang di hutan ini ?"

"Tentu bukan paman.  Jika aku mata-mata tentu aku tidak berani terang-terangan datang sendirian menemui rombongan ini.  Aku akan bersembunyi mengawasi gerak-gerik kalian."

Pengawal itu merenung sejenak.  Ada kebenaran yang diucapkan pemuda berkuda itu.  Apalagi dia hanya sendirian.  jika membikin masalah tentu dengan gampang para pengawal rombongan pedagang itu akan meringkusnya.

"Terus apa maumu datang kemari."

"Saya ingin menyebrang bersama-sama paman.  Demi keselamatanku sendiri."

"Jika demikian maumu, baiklah.  Asal jangan membuat onar rombongan ini."

"Tentu tidak paman.  Keselamatanku ada di tangan para pengawal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun