“Bisa, asal ada ongkosnya.”
“Yaelah, sama teman perhitungan banget. Niat bantu temanmu kan?”
“Iya, nanti aku bantu. Sebentar deh..” ku tarik tangan Yosa untuk minggir.
“Cielah, sejak kapan kenal sama dia?” sergap Yosa dengan sinis.
“Liburan kemarin.”
“Nggak nyangka, ternyata kamu bisa naklukin tuh anak. Biasanya dia kalau jalan yang dilihat kan, cuma jalannya doang sekarang numpang tengok kanan kiri terus senyumin cewek. Jangan bilang, kamu ada hubungan sama dia?”
“Apa sih, kita cuma temanan biasa. Ga lebih dan ga bakal lebih.”
“Serius tuh, jarang-jarang loh. Ada cowok baik yang mau deket sama kamu.”
“Segitu buruknya aku, di mata kamu.”
“Peace, ayo buruan jalan. Aku tugasnya belum selesai semua.”
*****