Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dimungkinkan nanti orang-orang akan mempertanyakan lebih lanjut, "biru telor asin itu biru telor asin yang bagaimana? Kan proses pengasinan telor yang berbeda menghasilkan warna biru pada telor asin yang berbeda." Bila ini terjadi maka Gereja akan kembali memainkan perannya seperti yang selalu dilakukan olehnya (Mat 18:15-18; Kis 15) sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran (1Tim 3:15). Gereja akan menggali dari Kitab Suci dan Tradisi Suci untuk menjelaskan biru telor asin yang mana yang sesuai dengan yang diwahyukan Allah.


12.b. Menjawab tuduhan-tuduhan bahwa praktek A, B, C yang dilakukan Gereja mirip dengan praktek Pagan.

DeusVult :

kedua, mengenai sang "sejarahwan" Arthur Weigall. Weigall adalah salah satu dari banyak sejarahwan yang mencoba mengkait-kaitkan setiap aspek Kristianitas dengan segala bentuk Paganism yang ada pada jaman dahulu. Orang yang mirip dengan Weigall adalah Alexander Hislop yang berupaya untuk mengkait-kaitkan praktek Katolik (ekaristi, devosi kepada Maria etc) dengan praktek-praktek Pagan (Rm Pidyarto O. Carm. membahas ini dalam buku Mempertanggungjawabkan Iman Katolik jilid kedua).

Tentu saja kalau ingin dikait-kaitkan tanpa melihat secara lebih teliti memang banyak kemiripan antara praktek-praktek dari tiap agama. Contoh yang paling klasik adalah penggunaan air. Hampir semua ritual agama-agama di dunia meng-inkorporasi-kan suatu upacara pembersihan yang menggunakan air. Dalam Kristen sendiri ada pembaptisan, dalam Kejawen ada siraman, dalam Hindu ada mandi di Sungai Gangga dan lain-lain. Semua agama memahami bahwa air mempunyai fungsi untuk membersihkan entah jiwa, tubuh, dosa, sial atau apapun. Namun apakah ini berarti bahwa ritual penggunaan air dalam Kejawen dipengaruhi Kristen? Apakah ritual Hindu dipengaruhi Kejawan? Apakah pembaptisan Kristen dipengaruhi Hindu? Dan seterusnya? Tentu tidak.

Kemiripan antar praktek satu agama dengan praktek agama yang lain sangat dimungkinkan karena umat dari agama-agama tersebut adalah sama-sama manusia dan pada dasarnya manusia mempunyai satu persamaan dalam berpikiran dan memahami fenomena-fenomena alam.

Namun disamping kemiripan tersebut praktek tiap agama tidaklah persis sama bila kita meneliti lebih lanjut secara detail. Dalam hal penggunaan air seperti yang dicontohkan diatas, ajaran Kristen (tentu saja Kristen sejati yaitu Katolik) mengajarkan bahwa baptisan tidak hanya sekedar membersihkan dari kotoran, sial, dll. Baptisan membersihkan dosa dan membuat seseorang menjadi kuil Roh Kudus dimana sang Allah tinggal didalamnya. Orang yang dibaptis juga dipenuhi rahmat pengudusan yang membuat dia layak bersekutu dengan Allah. Terbaptis juga menjadi satu manusia baru, penyerta dalam keilahian, diangkat menjadi anak Allah dan mendapatkan materai karakter Tuhan. Semua ini ada di Katekismus Gereja Katolik 1263-1268, 1272-1274. Tentunya point-point spesifik dari ajaran Kristen akan baptisan tersebut sangat lain dengan ritual pembersihan dengan air di Kejawen atau Agama Hindu atau agama lainnya.

12.c. Beberapa praktek Islam yang juga bisa dicocok-cocokkan dengan praktek-praktek Pagan.

DeusVult :

Ketiga, Weigall juga membuat kekeliruan fatal, disamping banyak kekeliruan lainnya, dengan berkata bahwa iman akan Trinitas baru muncul 300 tahun setelah kematian Kristus. Diatas sudah ditunjukkan bagaimana Kitab Suci sendiri dan para Bapa Gereja sudah mengimani Trinitas sebelum tahun 300-an (abad ke IV).

Keempat, kalau mau dicocok-cocokkan banyak sekali praktek dan keyakinan Islam yang diambil dari budaya Pagan (atau disebut "Kafir" oleh Islam). Sebagai contoh: Ziarah ke Mekkah adalah praktek Pagan jaman pre-Islam. Ketika itu orang Arab pergi ke Mekkah dan berkumpul di Ka'bah dan berbaris sambil memanggil nama dewa mereka yang ada dalam bentuk patung berjumlah 360 buah di sekitar Ka'bah. (sumber: The Pagan sources of Islam - Silas -). Praktek Berdoa 5 kali sehari adalah praktek dari aliran Sabean. (sumber: The Pagan sources of Islam - Silas - dan bible.ca. Lihat #3 -  ). Beberapa persamaan keyakinan dan praktek Pagan/Kafir dalam Islam juga bisa dilihat dari dua link tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun