Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Irenaeus
"Karena Gereja, meskipun tersebar diseluruh dunia bahkan sampai akhir Bumi, telah menerima dari para rasul dan dari murid mereka iman akan satu Allah, Bapa yang maha Kuasa . . . dan dalam satu Yesus Kristus, Putra Allah, yang menjadi daging untuk keselamatan kita; dan dalam Roh Kudus" (Against Heresies 1:10:1 [A.D. 189]).

Tertullian
"Kami memang mempercayai bahwa hanya ada satu Allah, namun kita mempercayai itu dalam dispensasi berikut, atau, seperti yang kami sebut, oikonomia, juga ada satu Putra dari Allah yang satu ini, SabdaNya, yang berasal dari dia dan melalui [sang Sabda ini] semua yang ada dijadikan dan tanpa [sang Sabda] tidak ada yang dijadikan. . . . Kami percaya dia dikirim oleh Bapa, sesuai dengan janjiNya sendiri, sang Roh Kudus, si Penghibur, si pengudus iman mereka yang percaya akan Bapa dan Putra dan Roh Kudus. . . . Aturan iman ini sudah ada sejak permulaan injil, bahkan sebelum [munculnya] bidat-bidat pertama." (Against Praxeas 2 [A.D. 216]).

"Dan pada saat yang sama misteri dari oikonomia dijaga, karena kesatuan didistribusikan dalam Trinitas. Ditempatkan dalam satu tatanan, ketiganya adalah Bapa, Putra dan Roh. Mereka tiga, walaupun begitu, bukan dalam kondisi, tapi dalam tingkatan; tidak dalam keberadaan, tapi dalam bentuk; tidak dalam kekuasaan, tapi dalam jenis; dari satu mahkluk, walaupun begitu, dan satu kondisi dan satu kuasa, karena dia adalah Allah yang satu yang darinya tingkatan-tingkatan dan bentuk-bentuk dan jenis-jenis dipertimbangkan dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus" (ibid.).

"Selalu ingatlah aturan iman yang aku nyatakan dan yang aku berkesaksian bahwa sang Bapa dan sang Putra dan Sang Roh tidak terpisahkan satu sama lain, dan dengan begitu kamu akan mengerti apa yang dimaksud dengannya. Perhatikan sekarang bahwa aku berkata kalau Bapa adalah lain [berbeda], Putra adalah lain, dan Roh adalah lain. Pernyataan ini sering disalahartikan oleh individu yang tidak berpendidikan dan berpikiran jelek seakan-akan hal tersebut berarti keanekaragaman dan oleh kenaekaragaman itu ada perpisahan antara Bapa, Putra dan Roh Kudus." (ibid., 9).

"Oleh karena itu hubungan antara Bapa dalam Putra, dan Putra dalam sang penghibur, menghasilkan tiga pribadi yang jelas, yang berbeda satu dengan yang lain. Ketiganya adalah, satu esensi, tidak satu pribadi, seperti yang dikatakan, ‘aku dan Bapa adalah satu' [Yoh 10:30], dalam hubungannya dengan kesatuan akan satu mahkluk tapi bukan [kesatuan] numerik." (ibid., 25).

Origen
"Karena kita tidak meyakini apa yang dipikirkan para bidat: bahwa beberapa bagian dari Allah berubah menjadi Putra, atau bahwa sang Putra diciptakan oleh Bapa dari substansi yang tidak pernah ada, maksudnya, dari suatu keberadaan diluar diriNya (Bapa) sendiri, sehingga ada masa ketika Dia (sang Putra) tidak ada" (The Fundamental Doctrines 4:4:1 [A.D. 225]).

"Tidak, dengan menolak gagasan-gagasan akan ke-badan-an, kami berkeyakinan bahwa sang Sabda dan Hikmat dihasilkan (begotten) dari Allah yang tak terlihat dan tak berbadan, tanpa adanya tindakan badaniah . . . ekspresi yang kami gunakan, bagaimanapun, bahwa tidak ada suatu masa ketika dia tidak ada harus dipahami dengan beberapa pengertian. Karena kata-kata 'kapan' dan 'tidak pernah' adalah istilah yang punya artian temporer, sementara apa pun yang dikatakan mengenai Bapa, Putra dan Roh Kudus, harus dimengerti sebagai sesuatu yang melampaui waktu dan jaman." (ibid.).

"Karena hanya Trinitas sendirilah yang melebihi setiap artian yang tidak hanya temporal tapi artian abadi sebagaimana dimengerti. Adalah hal-hal lain, sememangnya, yang berada di luar Trinitas, yang diukur menurut waktu dan jaman." (ibid.).

Hippolytus
"sang Sabda sendiri dari Allah ini adalah dari Allah sendiri, karena begitu juga sang Sabda adalah Allah, karena sang mahkluk adalah Allah. [sementara itu] dunia dibuat dari ketiadaan, karenanya [dunia] bukan Allah" (Refutation of All Heresies 10:29 [A.D. 228]).

Novatian
"Karena Kitab Suci sebanyaknya telah mengumumkan bahwa Kristus juga adalah Allah, sebagaimana [Kitab Suci juga] mengumumkan Allah sendiri sebagai manusia. Kitab Suci telah banyak mendeskripsikan Yesus Kristus sebagai manusia, dan juga, terlebih, mendeskripsikan Kristus Tuhan sebagai Allah. Karena [Kitab Suci] tidak menyebut dia sebagai Putra Allah saja, tapi juga Anak Manusia; ataupun Kitab Suci hanya berkata Anak Manusia, tapi Kitab Suci juga biasa berkata tentang dia sebagai Putra Allah. Karena menjadi keduanya, dia adalah dua-duanya, kalau dia adalah salah satunya saja, dia tidak bisa menjadi yang lain. Karena kodrat sendiri telah menyatakan bahwa dia harus diyakini sebagai manusia dari manusia, begitu juga kodrat yang sama menyatakan bahwa dia harus diyakini sebagai Allah dari Allah. . . . Biarlah mereka, karenanya, yang membaca bahwa Yesus Kristus adalah Anak Manusia, juga membaca bahwa Yesus yang sama ini juga dipanggil Allah dan Putra Allah" (Treatise on the Trinity 11 [A.D. 235]).

Paus Dionysius
"Berikutnya, aku dengan tepat akan beralih kepada mereka yang memecah dan membelah dan menghancurkan proklamasi paling keramat dari Gereja Allah, membuat [ajaran Trinitas], menjadi, tiga kuasa, substansi yang berbeda dan tiga ke-Allah-an. . . . [beberapa bidat] menyatakan bahwa ada tiga Allah, ketika mereka membagi kesatuan keramat kedalam tiga substansi yang asing satu sama lain dan benar-benar terpisah." (Letter to Dionysius of Alexandria 1 [A.D. 262]).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun