"Oke".
"Liara, mending lo pulang deh, gua mau balik ke Jakarta juga soalnya".
"Aku nggak mau pulang ke kuil itu lagi, boleh aku ikut denganmu?".
Aku memohon padanya. Ku harap dia mau membawaku pergi. Sebelum Ketua Kuil tau bahwa Rubah Putihnya telah bebas.
"Jangan Lia, Jakarta jauh, lo nggak takut apa kalo pergi sama cowo terus ntar ada apa apa?".
Lelaki itu menatapku tajam.
"Kamu baik Kennant".
"Hahaha, lo kan belom kenal sama gua".
Dia tertawa.
"Lagian lo juga nggak jelas, aneh".
"Aku rubah putih, kamu mungkin lupa kalau aku yang kamu bebaskan semalam".
"Udahlah gak ingat gua, pergi dulu ya".
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!